Kebudayaan Papua, mungkin dengan kata ini kebanyakan dari kita pasti berpikir bahwa kebudayaan Papua itu berhubungan dengan pakian dan rumah adatnya, atau adapula yang mungkin saja berpikir tentang suku Asmat yang kaya dengan ukirannya, dan juga mungkin ada pula yang berpikir mengenai tariannya yang terkenal.
Lalu paling parahnya lagi bila ada yang berpikir mengenai kebudayaan Papua gunung dan Papua pantai, sebuah paradigma yang selama ini diciptakan oleh elit-elit tertentu untuk memecah bela Kebudayaan papua demi sebuah kepentingan politik tertentu, dan lebih tepatnya sebuah konspirasi besar sebenarnya telah menjarah kekayaan Kebudayaan Papua. Konspirasi inilah yang sedang menjadi senjata pemusnah massal guna memusnakan manusia papua dari kebudayaan Papua.
Jadi Kebudayaan papua sesungguhnya bukan hanya mengenai pakaian adat, Rumah adat, ataupun kesenian adat papua seperti seni memahat di asmat, namun sesungguhnya kebudayaan Papua melingkupi semua aspek kehidupan, mulai dari pola pikir, karakter, hingga ke unsur spriktualnya, lalu melingkupi pula ke sisi religius, ekonomi, hingga dalam kehidupan sosial dan berpolitik.
Jadi salah bila anda mengatakan saya orang papua gunung atau orang papua pantai, dan bila anda mengatakannya demikian berarti anda telah dipengaruhi serta dikuasai oleh pengaruh kebudayaan luar papua. Dan intinya saya dan anda adalah orang Papua Tulen.
Dan kini marilah kita baca syair dibawah ini sebagai pembuka wacana kita bahwa papua bukanlah papua gunung dan papua pantai melainkan satu kesatuan papua. Jangan kita dijadikan boneka hanya karena ilusi semata.
MENGAPA HARUS ADA PERBEDAAN
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mengapa harus ada perbedaan
Bukankah kerinting adalah aku dan kamu
Kita adalah satu dalam pelukan malanesia
Mengapa harus ada derita
Mengapa harus ada air mata
Sedangkan aku dan kamu sedarah
Ibu kita sama
Ayah kita satu
Namun mengapa harus ada perbedaan
Kita dilahir diatas tanah yang sama
Kita dibesarkan dalam pelukan belaian langit yang sama
Namun mengapa harus ada gunung dan pantai diantara kita
Kini kau dan aku dihadapkan pada satu kata
Bebas atau diperbudak
Oleh sebuah kata
***
Ya, syair diatas merupakan sebuah ungkapan yang sebenarnya menyatakan bahwa papua merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan oleh sebuah kata yang sesungguh baru hadir dan menyusup bagai jarum yang masuk dalam jerami guna menyayat habis seluruh isi tubuh.
Sehingga...
Ayo.. Kau dan aku adalah papua
Mari kita musnakan kata papua gunung dan papua pantai.
Marilah pula kita mengangkat budaya kita melalui berbagai wadah yang disediakan oleh Kebudayaan kita guna mengenalkannya bahwa papua mempunyai identitas sebagai sebuah bangsa yang besar serta unik dan menarik.
Saya bangga menjadi orang papua....!
Ungkap seorang lelaki papua yang sempat menjadi anggota tari dalam sebuah pementasan tarian dan lagu-lagu papua di Pusat pelatian infanteri bandung, jawa barat, indonesia.
Dia dan beberapa kawan-kawan tarian papua yang berasal dari kepala burung hingga ekornya juga mengatakan bahwa kami adalah anak-anak Papua bukan anak gunung atau pantai. Sehingga mereka mengatakan bahwa orang papua harus paham budayanya biar tidak diperbudak oleh konspirasi yang dibuat-buat oleh elit tertentu yang sengaja memecah bela orang papua dalam berbagai koloni, hingga orang papua saling membenci dan saling membunuh serta bermandi darah diatas darah yang sama.
Dan oleh karena itu marilah kita ubah pola pikir yang salah kearah yang benar....!
Dan itu tugas anda dan saya sebagai orang papua.....!
Syalom.....!
Decrates M-I Egai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar