Senin, 31 Oktober 2016

PUISI BOLOS SEKOLAH



BOLOS SEKOLAH




Suara sepatu….., mulai terdengar

Langkah kaki teratur menuju arahku

Hatiku gelisah

Jiwaku gementar

Aku mulai  takut

Gugup dan gementar mengalir…!!!

Keringat dingin ku rasa

Membasahi tubuhku……!!

Oh tidak……..!!!

Ku mohon jangan dia

Langkah kaki itu telah semeter lebih dekat

Menuju arahku…..!!

Ya Tuhan aku takut

Hmmmmmmm………….!!

Oh ternyata kamu…..!!

Kamu membuatku takut..

Ku mengira kau pak guru

Sebab ku lagi membolos sekolah…..!!!!!





BY. MAPIANS

PUISI ANGIN



ANGIN



Wahai angin mengapa kau membisu

Suaramu tak terdengar

Kau benar-benar membisu

Katakanlah sesuatu

Hiburlah hatiku ini
lihat hatiku menangis

Kau tak telihat

Tapi ku rasakan keberadaanmu

Kau benar-benar bersamaku

Ayo jangan kau tinggalkan aku

Tetaplah bersamaku

Hingga nanti Umurku telah usai
Aku butuh kamu wahai angin
hiburlah sisa hidupku
biarlah kau jadi perhentian terahirku







MAPIANS

Jumat, 28 Oktober 2016

Cerpen di ujung gang Universitas Pendidikan Indonesia





            Ayo baca, jangan lupa hayati, semoga ada pelajaran baik yang dapat di petik dari cerita yang saya sajikan di bawah ini………….

             Pada suatu pagi, seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berjalan dengan semangat yang membara memasuki salah satu gang yang menghubungkan gedung UPI dan jalan raya, dia berjalan terlalu bersemangat sebab baru saja dia mengisi perutnya yang kosong sehingga tenaganya telah pulih kembali setelah mengikuti Kuliah selama sekitar 6 jam yang telah menguras tenaganya.

andion

Lalu ketika dia sampai di ujung gang, dia tersentak kaget melihat seorang leleki setengah Tua yang Nampak berpakaian compang-camping, mengeluarkan sebuah Buku beserta pena, kemudian buku itu ia letakan di atas teras dekat sebuah Tokoh lalu menuliskan sesuatu di dalam buku tersebut. Hal itu menarik perhatian sang mahasiswa sehingga dengan berani dia mendekatinya, lalu secara pelan menyapanya dengan sopan lalu dengan berani menanyakan pada lelaki setengah tua tersebut tentang apa yang sedang ia lakukan. Lalu si lelaki tersebut memandangnya sedikit agak lama, dan setelah memandangnya agak lama maka jawab si lelaki itu kepada pemuda yang berdiri di hadapannya bahwa dia sedang duduk menuliskan apa yang baru saja ia lakukan dan kerjakan selama seharian sebagai bahan renungan untuk esok hari, dan catatan itu pun sebagai evaluasi yang sering kali dia lakukan bila malam tiba, agar di hari esok dia bisa memperbaiki setiap kesalahan yang mungkin sempat dia lakukan hari ini.
          Mendengar kata-kata yang seakan terasa aneh, terdengar dari mulut yang di abaikan oleh banyak orang membuat hatinya jadi gelisah dan pikirannya menjadi bimbang dengan berbagai pertanyaan yang datang dari berbagai imajinasi yang muncul dengan tiba-tiba, entah dari mana asalnya. Sungguh dia merasa tersentuh serta terharu mendengar penuturan dari seorang lelaki yang selama ini dia anggap rendah.
       Satu hal yang membuatnya merasa bertanya-tanya adalah mengapa selama ini tak terpikirkan olehnya, bahwa pentingnya evaluasi diri. Dan Baru ia sadari bahwa ternyata selama ini ia telah lupa dengan hal yang di anggapnya sepeleh namun sangat berarti dan berguna dalam kehidupannya  kedepan.
       Setelah berbincang beberapa saat dengannya maka dia pun pulang ke kosan tempat di mana dia tempati selama mengikuti study di UPI, hatinya sangat girang serta amat bahagia, sebab di hari tersebut dia benar-benar memperoleh sebuah pelajaran yang sangat berharga dalam hidupnya.
      Kata-kata yang baru saja ia dengar merupakan harta yang tak ternilai, dan kata-kata tersebut merubah banyak hal dalam hidupnya, hal ini Nampak setelah beberapa hari kemudian, mahasiswa tersebut mulai sejak saat itu menuliskan kegiatan yang di lakukannya pada hari-hari yang dia jalani kedepannya serta di malam harinya dia melakukan evaluasi atas dirinya, agar di hari esok dia dapat mencegah terjadinya kesalahan yang sempat dia perbuat atau dia lakukan di hari itu.
Sungguh sangatlah luar biasa, sebab sepatah kata telah merubah daya berpikir serta tingkah laku dari mahasiswa tersebut.

Cerita dia atas di harapkan dapat menjadi inspirasi dan modal dalam menjalani ganasnya hidup, dan cerita ini memberi sedikit modal evaluasi yang baik bagi seorang yang benar-benar ingin merubah tingkah laku yang selama ini buruk menjadi baik atau bila bisa lebih baik lagi.




by. uwoonoo

Kamis, 27 Oktober 2016

CERPEN PERTANYAAN ANEH HARI PERTAMA DI KAMPUS





Pada pagi hari itu aku ke kampus Negeri yang berada di kota bandung tanah Jawa atau tepatnya Jawa barat. Nama kampus tersebut adalah UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI), dengan semangat yang luar biasa, sebab hari itu adalah hari pertama aku pergi ke kampus setelah sekitar dua bulan lalunya aku di nyatakan menamatkan diri dari bangku SMA, di SMA NEGERI 1 DOGIYAI PAPUA. dan awal pula bagiku berkenalan dengan dunia kampus, serta sistem perkuliahannya.
Sesampainya aku di kampus, aku bertemu dengan seorang masiswa yang setelah berkenalan ku ketahui adalah mahasiswa baru sama sepertiku, kemudian kami berbincang panjang lebar hingga pada saat di mengucapkan sepatah kata yang menurutku agak aneh kedengarannnya, dia berkata di Papua sana apakah masyarakatnya masih bertelanjang atau dalam artian masih memakai pakain yang terbuat dari kayu” setelah mendengar pertanyaan yang dia lontarkan padaku maka aku terdiam sejenak merenungkan pertanyaan yang menurutku agak terdengar aneh sebab di Papua, masyarakatnya telah lama mengenal namanya pakain serta hal lainnya. Dan oleh karena itu aku terasa aneh bagiku menerima pertanyaan yang seperti itu. Lalu dengan nada yang agak tegas aku berkata padanya di Papua tuh sudah lama mengenal namanya pakaian serta di papua juga kehidupan masyarakatnya tak berbeda jauh dengan kehidupan masyarakat di Pulau jawa, kemudian yang membedakan Papua dan jawa adalah lingkungan factor-faktor pendukung lainnya  setelah mendengar rangkaian penjelasan yang sempat ku katakana padanya, dia pun terdiam beberapa saat lamanya, entah apa yang di pikirkan olehnya. Kemudian dia berkata padaku “ oh jadi seperti itu ya, soalnya aku tidak tahu betul kondisi Papua seperti apa dan oleh sebab itu tadi aku bertanya padamu dan selama ini menurutku di papua masyarakatnya masih mengenakan pakaian adat serta kehidupannya masih jauh berbeda dengan di jawa sini, dan sekarang baru aku tahu bahwa ternyata di Papua sana kehidupan sudah sama dengan di jawa sini ” kemudian aku berkata padanya “ oh tidak apa-apalah, sebab sekarang teman sudah tahukan kondisi masyarakat di Papua yang sebetulnya “ dan setelah berbincang lagi selama beberapa saat kami pun berpisah, dan aku pun kembali ke kosan yang aku tempati dengan sejuta Tanya……!!!
Itulah sedikit ringakasan singkat tentang pengalaman aneh yang pernah ku dapati.


BY. MAPIANS

PUISI AIR MATA NEGERIKU






Negeriku kaya
Negeriku indah
Negeriku damai
Kini berganti dengan air mata
Dan darah
Tanah yang permai
Kini beganti dengan jeritan
Oh Tuhan…….
Hanya karna keriting dan hitam
Menimbulkan perbedaan
Oh Tuhan……
Kembalikan kedamaian itu
Biarkan kebahagian kembali
Mengisi tanah ini
Harapku padamu Tuhan