Jumat, 17 Februari 2017

Harapan Mahasiswa Papua Mengenai Pedesaan Di Tanah Papua







Desa adalah pembagian suatu wilayah di bawah Kecamatan, Yang di pimpin Oleh seorang Kepala Desa, serta desa ini pula merupakan Kumpulan dari beberapa Perumahan dan Kepala Keluarga.

Di beberapa Wilayah, sejak di berlakukannya Otonomi Daerah, Maka Nama Desa di kenal Dengan banyak  istilah, Misalnya Kampung, di Papua dan Kalimantan barat. Nagari, di Sumatra barat, dan gampong di aceh.

Kemudian menurut peraturan pemerintah nomor 72 Tahun 2005 disebut bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.

Berdasarkan uraian di atas maka beberapa Mahasiswa Asal Papua, sempat berdiskusi seputar Desa Yang tersebar Di tanah Papua, Lebih Khususnya, daerah Asal Mereka. Sepertinya Desa Bomomani, Desa Abaimaida, Dan Desa Obaikagopa, Distrik Mapia, Serta Desa Putapa, Desa Atou, Dan beberapa desa lainnya Di distrik Mapia Tengah. Kemudian Beberapa Desa Lainnya Yang Berada Di bawah Naungan Kabupaten Dogiyai, Dan Juga hampir Seluruh Desa Di Tanah papua.

Hal ini Mahasiswa Asal Papua, Sempat Angkat sebagai bahan diskusi Karena Beberapa Hal Sebagai Berikut :
1.    Tidak Adanya Fasilitas Desa, Sepertinya Kantor Desa, Balai Untuk Desa, dan lainnya
2.    Kemudian Tidak Adanya perangkat  desa, Misalnya Bendahara Desa, BPD( badan Permusyawaratan Desa ), Kepala urusan, kepala seksi, dan kepala kewilayaan, Walau pun Sekertaris Desa Ada.
3.    APBD ( anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ) Di nilai Macet.
4.    Kemudian fungsi Desa di nilai Tidak Berjalan semestinya.
5.    Dana 1 Miliar Perdesa, dari pemerinta Pusat Di nilai Tidak Merata Dalam Penggunaannya Di desa.
6.    Dan lain sebagainya.

Sehingga, Mahasiswa asal Papua, Mengambil Kesimpulan Dalam diskusi yang mereka adakan sebagai berikut :
1.    Secepatnya Pemerintah desa harus mengusahakan berbagai fasilitas Desa, yang mana, nantinya bisa menunjang berbagai keperluan, Administrasi Desa.
2.    Perangkat desa, Secepatnya di lengkapi, Karena Sementara ini, Kinerja Desa di nilai kurang baik.
3.    Dengan adanya Dana 1 Miliar Perdesa Dalam Jangka Pertahun, Di harapkan Pemerintah desa dapat mengusahakan berbagai lapangan Pekerjaan, dan lahan Kerja, Guna Memperoleh pendapatan daerah, Dan dapat menjamin belanja Desa yang Sesuai dengan Kebutuhan Desa.
4.    Lalu di harapkan juga, secepatnya berbagai fungsi dari desa, yang selama ini di nilai macet dapat di aktifkan kembali.
5.    Dan yang terahir adalah harapan mahasiswa asal Papua, Yang mengharapkan Agar Pemerintahan Desa dapat Mandiri, Dan bisa Berdiri Secara Independen, Dan menjadi Panutan Bagi Masyarakat Setempat.

Itulah beberapa Hasil Diskusi yang sempat di lakukan oleh mahasiswa Asal papua, Sebagai kepeduliannya terhadapat Tanah Papua, Agar Tanah Papua Bisa lebih Maju, Dan Bisa Pula Lebih Mandiri Dalam Menyelesaikan Berbagai Persoalan Sosial dan Ekonomi, Dan berharap Dengan Adanya Tulisan Ini, Maka Bisa Membuka Sedikitnya Kaca Mata Hati agar Pemerintah desa serta atasannya mau mengusahakan yang terbaik Untuk tanah Papua.

Mahasiswa Papua, Mengambil Soal Diskusi Mengenai Desa, Karena Mahasiswa Papua menilai Bahwa Bila pembenahan atas berbagai persoalan Sosial Dan ekonomi di mulai Dari Desa Maka Tingkat Kecamatan Dan Atasnya Dapat Terbenahi dengan sendirinya.


Lagu Rap Mengancam Karakter Remaja Papua

ilustrasi


Lagu Hip Hop Kini menjadi solusi terbaik Bagi remaja Masa Kini Yang lagi galau, Entah Yang bersekolah Maupun Yang tak bersekolah, Yang penting modal Beat yang artinya sih terdengar Lucu yaitu (mengalahkan).

Lagu hip Hop Atau Yang paling di kenal dengan istilah Rap, Kini Telah di kenal Hingga anak Usia dini, Lagu Rap benar-benar menjadi Salah satu Hal yang Paling Mengerti Remaja Zaman Kini. Dan Lagu Rap merupakan teknik vokal yang berkata-kata dengan cepat dan di iringi dengan music Dj.

Melalui Lagu Hip Hop Atau Rap, Anak-anak Zaman Kini Menuangkan Apa saja yang mereka rasakan, Mulai Dari Isi Hati, Makian Terhadap Lawan Grup Atau Geng, Antar Daerah, Hingga Antar Golongan.

Kemudian Lagu Rap dalam Sejarahnya berawal pada tahun 1970′an dan di lakukan oleh komunitas Hip Hop East Coast. Lalu seiring dengan berjalannya waktu lagu rap mulai menunjukan taringnya pada tahun 1981. melalui Kool Moe Dee saat menantang Busy Bee Starski melalui rap battle dan Busy Bee Starski  benar-benar tidak bisa menjawab lirik-lirik yang dikeluarkan Kool Moe Dee.

Dan ada 1 hal yang berhubungan dengan kegiatan Melagukan Lagu Rap perlu kita ketahui  juga bahwa ada situasi di mana dua orang rapper bertemu di atas panggung dan saling menghujat secara bergantian dengan kata-kata yang tajam, pedas, dan sedikit kasar. Para rapper tersebut diberikan waktu oleh MC dan diiringi dengan musik yang dimainkan oleh DJ. Disinilah tingkat kreatvitas para rapper diuji, karena pengolahan kalimat merupakan sebuah senjata yang sangat mematikan bagi lawannya. Kemudian Situasi Ini masih bertahan serta Masih Berlansung Hingga Para Raapper Zaman ini. Dan ada pasti bertanya, apa itu rapper…?, jadi Rapper adalah Sebutan atau gelar bagi Orang Yang menyanyikan Lagu Rap.

Setelah Di amati secara baik-baik, Maka ada beberapa kelompok Menganggap Bahwa Perkembangan Lagu Rap ini, Membuat moral anak-anak Remaja Banyak Yang rusak, Karena Lagu Rap berawal Dari Kegiatan Menghujat Lawan Rapnya, Dan Kegiatan Menghujat Ini Membuat Moral Rapper yang tidak Lain Adalah Remaja Harapan Bangsa menjadi Rusak Di penuhi dengan Kata-kata kasar, Dan pedas. Sehingga Mengambil Kesimpulan Agar Kegiatan Lagu Rap ini harus Segera Di hentikan Dan Di tiadakan. Namun di samping Itu Ada sebagian Besar Remaja Yang juga Menolak Untuk meniadakan Rap, Sebab Rap Menurut Kebanyakan Remaja Bersifat Menguntungkan, Dan remaja Menilai Bahwa Lagu Rap Merupakan Satu-satunya Solusi Bagi Semua Keluhan Hati, Serta Dengan Lagu Rap Mereka Juga Bisa Menungkan Isi hatinya.
Karena Lagu Rap merupakan Solusi Terbaik Bagi Keluhan Hati Remaja Zaman Ini, Maka Perkembangan Lagu Rap Berjalan Begitu Cepat, Hingga Ke Seluruh Pelosok Dunia, Dan Pada Khususnya Di Seluruh Tanah Papua. Kemudian di Tanah Papua Kini Telah Kuasai  oleh Music DJ dan Lagu Rap, Hal ini membuat Lagu Pop, Lagu lawas, Dan sejenis menjadi Punah atau tepatnya Bisa di bilang jarang untuk di putar, serta di nyanyikan.

Karena  Beberapa Hal di atas maka, Kaum Tetua Yang berada di tanah Papua, Menganggap Bahwa Kegiatan Lagu Rap Ini berbahaya bagi Pertumbuhan Karakter Remaja Atau Anak Bangsa Papua, Dan berharap Semoga Remaja-remaja Mau menyadarinya dan Meninggalkan Kegiatan Melagukan Lagu Rap. Kemudian Fokus Dengan Sekolah, Belajar Dan Lainnya, Yang pastinya Lebih Bernilai Positif Di bandingkan Dengan Kegiatan Melagukan Lagu Rap.

Dan Kaum Tetua yang berada Di Tanah papua, Sebenarnya Tidak tinggal Diam, Kaum Tetua telah Menasihati Para remaja, Namun Para Remaja Yang keras Kepala serta Lebih Menyukai Kegiatan Menyanyikan Lagu Rap, Lalu Terjerumus Ke Arah Yang negatif. Sehingga Kini tinggal Menunggu Kesadaran Dari Para Remaja Sendiri.

Sekian Uraian Singkat Mengenai Kegiatan Rap Yang Di Nilai Oleh Kaum Tetua Papua Sebagai Ancaman Bagi Perkembangan Karakter Anak Bangsa Papua.

Selasa, 14 Februari 2017

Tragedi Dalam Perjalan Ke Pantai






Suatu sore, Aku Dan temanku, Namanya Rio, Pergi ke salah satu pantai yang berada di kotaku, Kami mulai jalan dari rumah, Melewati sebuah gedung gereja, Hingga kami sampai di ujung gereja, Aku sontak kaget, Begitu Pula Rio. Di depan kami ada dua Orang, Seorang lelaki dan Seorangnya lagi Wanita, Keduanya Tampak Berkelahi.

Sesudah Kami berdua telah mendekat hampir beberapa meter jauhnya, Mataku lansung mengarah kearah Bibir sang Gadis, Nampak jelas betul, Darah segar, Meleleh seperti es Krim di balik Bibirnya, Darah itu menetas jatuh Tepat kearah tanah, Dimana sang Gadis Berdiri.

Lalu ku arahkan mataku, mengarah ke Sisi lain Pada tubuh gadis itu, Tangannya, Terlihat memerah, Wajahnya Nampak Pucat, Bola matanya telah Mengecil, Kemudian Nafasnya terdengar Berat, Sesekali Terdengar Pula dia Batuk-batuk.

Seusai Mengamati Gadis Itu, Ku arahkan Lagi Mataku Ke arah lelaki yang berdiri Di hadapan gadis itu, Dia terlihat Lelah, Nafasnya pun berat, Wajahnya Menunjukan bahwa Dia terlihat Marah. Dan tangannya Pun Nampak Kemerah-merahan.

Lalu aku Menengok temanku Rio, Rio terlihat serius memandangi Wanita dan lelaki itu, Dan Di balik wajahnya, Terlihat jelas Bahwa Ada kesedihan, Dia terdiam, Tak berkedip, Memandang Keduanya.

Seusai Itu, Aku mengajak Rio mendekati kedua Orang itu, Lalu aku mulai bertanya mengapa mereka Bertengkar, Dan gadis Itu menjawab Bila dia di pukuli karena di cemburui oleh si lelaki yang ternyata adalah suami dari gadis itu. Dan ku lanjutkan lagi bertanya kepada lelaki yang berdiri tak jauh dari gadis itu, Mengapa mereka berdua bertengkar, Kemudian lelaki itu menjawab bila dia memukili gadis itu karena tak kuasa menahan amarah, karena gadis itu selalu menemui mantan kekasihnya, Walau kini telah ia peristri olehnya.

Setelah mengetahui, mengapa mereka bertengkar, maka aku menyuruh keduanya pulang, dan mengatakan kepada mereka berdua agar masalah itu sebaiknya di bicarakan baik-baik di rumah. Seusai itu, Keduanya akhir meninggalkan kami pulang.

Seusai keduanya pulang, Aku mengajak Rio untuk Melanjutkan Perjalanan Kami, Selama dalam Perjalanan, Aku sontak teringat Dengan Ucapan Ayahku yang sempat mengatakan padaku, Bila orang kawin bukanlah untuk saling memukul, Melainkan untuk saling berciuman, Dalam artian untuk saling mengasihi satu sama lainnya.
Pada akhirnya Kami berdua sampai di Pantai yang kami tujui, Seusai kami sampai, lalu kami berdua pada akhirnya Mulai menikmati keindahan Ciptaan Tuhan yang Agung, Hingga pada akhirnya kami pun pulang, Pulang dengan Kepuasan, Walau Kejadian Yang kami tadi alami sepanjang Perjalanan Menuju Pantai Masih Saja Menyerang Kening.


*******

Senin, 13 Februari 2017

GOOGLE MEMBUAT LUPA PADA BUDAYA MEMBACA





Nama Google, tentunya tak asing dalam aktifitas sehari-hari, entah Non-Sipil, maupun Sipil dan juga Entah Petani, Siswa/siswi, Mahasiswa/mahasiswi hingga Pegawai Maupun Pejabat sekalipun.

Google sendiri Adalah sebuah mesin Pencarian  yang  mengumpulkan informasi dari seluruh dunia dan membuatnya dapat diakses di mana saja, dan kapan saja agar bermanfaat  Bagi semua orang, sepertinya Berupa Artikel, Situs, Blog, Esai, Atau Pun Berupa Film, Music Dan Perangkat Lunak Serta Akses lain sebagainnya.

Google sendiri Di dirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin saat masih mahasiswa Ph.D. di Universitas Stanford, lalu Mereka menjadikannya sebagai perusahaan swasta pada tanggal 4 September 1998. Dan Google Pula merupakan perusahaan multinasional Amerika Serikat yang bergerak pada jasa dan produk Internet. Serta kantor pusatnya berada  di Mountain View, California.

Pengaruh dari google sangat terasa betul, Berbagai Informasi dapat kita akses dengan sekali tekan, Dalam Hitungan detik. Hal ini berdampak Baik, Sebab Untuk mengetahui Sesuatu Hal yang terjadi di suatu daerah dengan jarak tempat yang jauh dapat kita akses dengan mudah dalam hitungan detik. Bahkan Kejadian Sedetik pun Dapat Dengan Cepat Di ketahui Oleh Dunia Pada Saat itu juga.

Lalu Bagaimana Dengan Dunia Pendidikan, Di dalam Dunia pendidikan, Para pelajar Merasakan Mamfaafnya, Berbagai Tugas dalam Study dapat pelajar selesaikan Berkat Berbagai Informasi Yang dengan sekali Tekan Dalam Waktu sedetik dapat di akses Dengan Mudah tanpa adanya Hambatan Apapun.

Namun Yang paling memprihatikan adalah Budaya membaca Yang makin hari makin Punah, Para Pelajar mulai lupa untuk membuka buku, Karena Telah mengandalkan Google, Menganggap Google sebagai solusi. Hal ini Membuat para pelajar di perbudak Oleh Budaya Malas, Dan mencari Gampang atau Kemudahan.

Di prediksikan Bahwa Beberapa tahun kedepan, Budaya membaca akan benar-benar hilang, di lupakan, Dan Sumber daya Manusia Yang berkualitas akan minim, Pengetahuan manusia akan menurun, karena terlalu mengandalkan google.

Sehingga di harapkan Kepada Kaum Pelajar Maupun Non Pelajar Yang Mampu Membaca Supaya sekali-kali Meluangkan Waktu Untuk Membaca Buku, dan Di harapkan Juga agar Mau Menanamkan Budaya Membaca Kepada Generasi Muda yang Baru Lahir, dan juga kepada kaum muda yang saat ini Sedang tumbuh dan berkembang, Hal ini agar Kelak, Lahir pemimpin-pemimpin Bangsa yang mandiri dan Dalam Artian tak selalu Tergantung Pada Kebiasaan Mengakses Google, Atau dalam artian Mencari gampang.

Kepada Pemerintah maupun Masyarakat Yang budiman Saya berharap Agar Kita dapat Merubah Kebiasaan Mengandalkan Google, dan Melupakan budaya membaca. Dan kembali Untuk dapat Meluangkan Waktunya untuk sesekali melirik Buku.