Selasa, 14 Februari 2017

Tragedi Dalam Perjalan Ke Pantai






Suatu sore, Aku Dan temanku, Namanya Rio, Pergi ke salah satu pantai yang berada di kotaku, Kami mulai jalan dari rumah, Melewati sebuah gedung gereja, Hingga kami sampai di ujung gereja, Aku sontak kaget, Begitu Pula Rio. Di depan kami ada dua Orang, Seorang lelaki dan Seorangnya lagi Wanita, Keduanya Tampak Berkelahi.

Sesudah Kami berdua telah mendekat hampir beberapa meter jauhnya, Mataku lansung mengarah kearah Bibir sang Gadis, Nampak jelas betul, Darah segar, Meleleh seperti es Krim di balik Bibirnya, Darah itu menetas jatuh Tepat kearah tanah, Dimana sang Gadis Berdiri.

Lalu ku arahkan mataku, mengarah ke Sisi lain Pada tubuh gadis itu, Tangannya, Terlihat memerah, Wajahnya Nampak Pucat, Bola matanya telah Mengecil, Kemudian Nafasnya terdengar Berat, Sesekali Terdengar Pula dia Batuk-batuk.

Seusai Mengamati Gadis Itu, Ku arahkan Lagi Mataku Ke arah lelaki yang berdiri Di hadapan gadis itu, Dia terlihat Lelah, Nafasnya pun berat, Wajahnya Menunjukan bahwa Dia terlihat Marah. Dan tangannya Pun Nampak Kemerah-merahan.

Lalu aku Menengok temanku Rio, Rio terlihat serius memandangi Wanita dan lelaki itu, Dan Di balik wajahnya, Terlihat jelas Bahwa Ada kesedihan, Dia terdiam, Tak berkedip, Memandang Keduanya.

Seusai Itu, Aku mengajak Rio mendekati kedua Orang itu, Lalu aku mulai bertanya mengapa mereka Bertengkar, Dan gadis Itu menjawab Bila dia di pukuli karena di cemburui oleh si lelaki yang ternyata adalah suami dari gadis itu. Dan ku lanjutkan lagi bertanya kepada lelaki yang berdiri tak jauh dari gadis itu, Mengapa mereka berdua bertengkar, Kemudian lelaki itu menjawab bila dia memukili gadis itu karena tak kuasa menahan amarah, karena gadis itu selalu menemui mantan kekasihnya, Walau kini telah ia peristri olehnya.

Setelah mengetahui, mengapa mereka bertengkar, maka aku menyuruh keduanya pulang, dan mengatakan kepada mereka berdua agar masalah itu sebaiknya di bicarakan baik-baik di rumah. Seusai itu, Keduanya akhir meninggalkan kami pulang.

Seusai keduanya pulang, Aku mengajak Rio untuk Melanjutkan Perjalanan Kami, Selama dalam Perjalanan, Aku sontak teringat Dengan Ucapan Ayahku yang sempat mengatakan padaku, Bila orang kawin bukanlah untuk saling memukul, Melainkan untuk saling berciuman, Dalam artian untuk saling mengasihi satu sama lainnya.
Pada akhirnya Kami berdua sampai di Pantai yang kami tujui, Seusai kami sampai, lalu kami berdua pada akhirnya Mulai menikmati keindahan Ciptaan Tuhan yang Agung, Hingga pada akhirnya kami pun pulang, Pulang dengan Kepuasan, Walau Kejadian Yang kami tadi alami sepanjang Perjalanan Menuju Pantai Masih Saja Menyerang Kening.


*******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar