Senin, 05 Desember 2016

MUNGKIN AKULAH YANG SALAH MENDIDIKMU



ilustrasi


Goresan demi goresan ku rasa pedih
Jari - jariku mulai meneteskan darah
Upaya demi upaya telah ku lakukan 
Membanting tulang adalah hal biasa bagiku
Semua hanya untukmu 
Hanya untuk melihatmu menjadi manusia yang lebih baik dariku
Kini kau duduk bersandar di tempak yang empuk
Minum dari cangkir mewah
Mengendarai sang garuda
menikmati indahnya nirwana
jujur aku bahagia akan hal itu
Namun  yang ku seseli adalah
tiada pedulinya kau padaku
Kini mengalir lagi air mata yang sama
Air mata derita karena ulah dirimu.
maafkan aku
Mungkin akulah yang salah mendidikmu.



Cilimus, Bandung, Jawa Barat  06/12/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar