Raja
Siang Nampak Menunjukan Amarahnya,
Menyita Habis Keringat Lelaki
Muda Yang saat Itu Sedang Menuruni Bukit Yang Di kenal Dengan Sebutan Bukit
Rindu, Lelaki Dengan Celana Abu-abu Dan Pakaian Putih Khas Anak SMA Itu,
Terlihat Sesekali Mengusap Keringatnya Yang Mengalir dengan Deras, turun
Membasahi Lekukan Pipihnya.
Lelaki
Muda, Yang sering Di sapa Nus Itu, Tiba-tiba Berhenti Di depan Sebuah Pintu
Pagar Masuk, Kemudian Dengan Perlahan Memasuki Pintu Pagar Tersebut, Setelah
Memasuki Pintu, Dari Arah Depan Nus, tepatnya Di Pintu Masuk Sebuah Rumah Tua,
Duduk Seorang Gadis Dengan Senyum Polos Menyambut Kedatangan Nus.
Setelah
Nus Benar-benar Telah Berhadapan Dengan Gadis Itu, Maka Nus Pada Akhirnya
Menyampaikan Salam Dan Duduk Di samping Gadis Itu, Setelah Nus Dan Gadis Itu
Berbincang Beberapa Saat Lamanya, Maka Di ketahui Bahwa ternyata Gadis Itu
Adalah Maria, Kaka Perempuan Nus.
Nus
Dan Maria Kemudian Masuk Ke Dalam Rumah, Dan Duduk Di Kamar Tamu Sambil
Berbincang-bincang, Dan Setelah Beberapa
Saat Mereka Berdua Berbincang, Dari Arah Belakang Terlihat Seorang Gadis Lain
Sedang Memakan Beras Mentah Dengan Tenang tanpa Menimbulkan Suara.
Karena
Heran Melihat Gadis Yang Memakan Beras Mentah tersebut, Maka Pada Akhirnya Nus
Bertanya Kepada Maria “ Kak, Teman kaka,
Kenapa Dia Makan Beras Mentah, bukankah itu Aneh....? ”, Dan Maria Dengan
Tatapan Tajam Menjawab Ucapan Nus “ Dik,
Memang Sih, Rasanya Aneh Melihat Teman kaka Yang Sedang memakan Beras Mentah
Tersebut, Namun Sebelum kaka Memberitahu Kenapa Teman Kaka Makan beras Mentah,
Adik janji Ya, tidak bakalan bilang Siapa-siapa, Dan Ini rahasia Antara Kita
Dua Saja “. Kemudian Nus Membalas “ Kak, Saya berjanji Akan Merahasiakannya,
Jadi Bilang Sudah Kak “, Lalu Maria Mengambil Nafas Dalam-dalam, Kemudian
Menghembuskannya, Dan Mulai Menjawab Pertanyaan Adiknya Tersebut “ Dik, Sebenarnya Teman kaka Makan Beras
Mentah Karena Teman Kaka Semalam Berhubungan Badan Dengan Lelaki, Dan Karena
Teman Kaka Berhubungan Badan Dengan Lelaki Sehingga Untuk Mencegah Kemungkinan
Hamil, Ya, Dik Lihat Sendiri bahwa Teman Kaka Ada makan Beras Mentah “.
Seusai
Mendengar Jawaban Maria, Maka Nus Terdiam Untuk Beberapa Saat, Lalu Kembali
Bersuara Lagi “ Kak, Saya jadi Bingun Ni,
Emangnya Apa sih hubungannya Beras Mentah Dengan Hamil, Dan Masa Sih Beras
Mentah Bisa Mencegah Kemungkinan hamil...? “, Lalu Maria Menghela Nafas
Perlahan, Kemudian Menanggapi Pertanyaan Nus Adiknya Tersebut “Dik,
Jadi Dengan Memakan Beras Mentah, Di yakini Akan Membunuh Benih-benih Yang
Masuk Ke Dalam Tubuh Seorang Wanita, Sehingga Kemungkinan Hamilnya Tipis atau
Bahkan Bisa Mencegah Kehamilan, Dan Gtu Yang Kaka Ketahui “. Kemudian
Sekali Lagi Nus Bersuara “ Kak, Bukankah
Itu Sama Saja Dengan Proses Pengguguran, Dan Itu Kan Dosa...? ”, Dan Maria
Pun Menanggapai Ucapan Nus “ Dik, Emang
Benar sih, Kalau Makan Beras Mentah Itu Sama Dengan Pengguguran, Dan Juga Di
Nilai Sebagai Perbuatan Dosa, Namun Ya, Sudah Tau Toh, Kan Remaja, Masa Kini,
Sapa Juga Yang Mau Hamil Muda, Sapa juga Yang Mau Kawin Mudah, Walaupun Dosa,
Ya Unjung-Ujungnya Makan Beras Mentah “.
Kemudian
Nus Terdiam, Sambil Merenungkan Ucapan Kakanya Maria, Lalu Dengan Nada Berat
Mengungkapkan Sepatah Kata ” Kak,
Seharusnya, Kalau ujung-ujungnya Mau Makan Beras Mentah Lebih Baik Tidak usah
Melakukan Hubungan Badanlah, Apa Lagi
Kan Dosa “, Setelah Mendengar Ucapan Adiknya, Maria Mulai Bersuara Lagi “ Dik, Ya Itu Sih Benar, Namun Namanya Juga
Nafsu Yang Memperdaya Seseorang Sehingga Ujung-ujung Seperti Tadi, Namun Bagi
yang Sadar Sih Seharusnya Emang Nggak Usah Lakuin Hal Itu “. Dan Nus Pun
Menanggapinya “ Benar Juga Ya Kak,
sekarang sih Berharap Aja, Kegiatan Makan Beras Mentah
Ini Tidak lagi Di Lakukan Gadis-gadis Muda Seperti Kaka Punya Teman Tadi “,
Lalu Seusai Mengucap itu, Nus Ijin Masuk Ke Kamar Tidurnya, Membaringkan
tubuhnya, Dan Pada Akhirnya Menutup Matanya, Untuk Meringankan Beban Pikiran.
*******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar