Pernah
suatu hari Ada seorang lelaki Yang Telah Menjalin Hubungan Dengan Seorang Gadis
Selama Kurang Lebih 10 Tahun Duduk Terpaku, Tak bergerak Bahkan tak Bergeser
sedikit pun dari tempat duduknya, Dari balik bola matanya yang indah, Tetes demi
tetes Air mata Mengalir turun Menghatam Tanah Yang berdiam Tepat di kakinya.
Lelaki
yang malang, Hubungan yang di bangun kurang lebih 10 tahun, Kini tinggal
Goresan Di lembaran Sejarah Asmara, Kenangan demi Kenangan Berahir dalam
Kehampaan. Senyuman Manis, pemilik Bola mata yang Indah di hiasi Keindahan
Bulu-bulu halus, Bibir yang selalu nampak indah di pandang selayaknya Mawar
merah Yang Mekar mewangi Di pagi Hari Kini Telah hilang Bersama Sirnanya Senja
Di balik Cakrawala.
Sambil
menahan Pedih, Terlukis indah Senyuman Palsu Penuh Rasa Perih, Dan Di balik
Bola matanya Terlihat bahwa bola mata itu sedang sesekali Melirik Masa Depan
Yang Hampa, Menahan Tusukan Duri Perpisahan.
Sambil
Menarik Nafas Dalam-dalam, Dengan Paksa, Lelaki itu Membuka Mulutnya Yang telah
Beku Oleh Rasa Dan Mengucap Beberapa Kata Guna Menyairkan Isi Hatinya Yang
mengganjal Jauh Di Lubuk Hatinya
Seandainya Aku Tak Mengenalmu
Tetesan Air mata ini
Perih Hati Ini
Dan Masa Depan Yang Hampa
Takan Pernah Datang Mengincarku
Seandainya Hati Ini Tak
Memilihmu
Hari Ini Jiwaku Takan Membeku
Mataku Takan Pernah Cair Oleh
Rasa
Namun Takdir......!
Takdir Itu Memang Kejam
Ku Akui Itu
Dan Aku Tidak Bisa Berbohong
Aku Mencintaimu
Kemudian Apalah Artinya Cinta
Bagimu
Cinta Tak Memberimu Kekayaan
Cinta Tak Memberimu Kemewahan
Cinta Tak Memberimu Jabatan
Atau Apa saja Itu
Dan Aku Tahu.......!
Tahu Bahwa Bukan Cinta Yang Kau
Inginkan
Bukan Juga Diriku Yang Kau
Inginkan
Tentu Aku Paham
Paham Bahwa Kau Tak Pernah
Menganggapku Ada
Bahkan Bagimu
Bagimu Aku Tempat Persinggahan
Bagimu Aku Tempat Pelampisan
Bagimu Aku Hanya Alat Pemuas
Aku Mengerti Semua
Dan Karna Aku Mengerti Maka Ku
Biarkan Kau Pergi
Ku Tak Memintamu Untuk Tinggal
Sumpah Aku rela
Rela Kau Meninggalkanku
Bila Itu Membuatmu Bahagia
Bila Itu Yang Kau Harapkan
Bila itu Keputusanmu
Namun Ingatlah....!
Ingatlah Bahwa Setelah Aku
Kau takan Pernah Mendapatkan
Kehangatan Yang Tulus
Kau Takan Pernah Merasa Luapan
Rasa Yang Tulus
Dan Itu Hanya Kau Dapatkan
Dariku
Kini Akan Ku bawah Semua Itu Ke
Lembah Maut
Kemana pun Kau Takan lagi
Menemukanku
Seusai
Mengucapkan Syair itu, Lelaki Itu Melemparkan Tubuhnya Ke dasar Jurang Yang
berada Di depan Di mana Lelaki Itu Duduk, Sambil Membawa, kurang lebih 10 tahun
coretan Sejarah Asmara Yang Selama Ini Telah dia Banggakan.
********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar