Kamis, 09 Maret 2017

Menikahi Calon Istri Teman Karib







Pada suatu Hari Jhon Menghadiri Sebuah Pesta Pernikahan Teman Karibnya Yang di Adakan Tepat Di Rumah Orang Tua Temannya, Yang terletak Di Sebuah Dusun Kecil.

Sesampainya Disana, Di sadari Oleh Jhon, Bahwa Ternyata Jhon Lebih Dahulu Sampai Di Rumah  Teman Karibnya, Sedangkan teman Karibnya Masih Belum juga Sampai, Namun Karena Dia Dahulu Yang datang, Maka Jhon masuk Ke Rumah orang tua Teman Karibnnya tersebut Sebab Di telah Mengenal keluarga Teman Karibnya dengan Baik.

Seusai Masuk Ke Dalam Rumah teman karibnya, Jhon Di sambut Baik oleh Keluarga temannya itu, Dan Lagi pula Sudah Sejak Dulu Jhon telah Di anggap Anggota kelurga teman karibnya Tersebut, Bahkan Orang Tua temannya itu Telah Menganggap Jhon Anak Kandung mereka Sendiri.

Dan Di Dalam Rumah Keluarga temannya Itu, Sudah Di Siapkan Pesta Untuk Pernikahan Temannya tersebut, Mulai dari Dekorasi, Hingga Perjamuan Dan lain Sebagai Sudah Di siapkan Dengan Baik, Hingga Kini tinggal Menunggu sampainya Teman Karibnya Itu Sebab, Mempelai Wanitanya Pun Sudah Sejak Lama Telah  Tiba Di Dalam Rumah temannya Keluarga temannya.

Setelah Menunggu Beberapa Saat Lamanya, HP milik Ayah temannya Itu Berdering, Kemudian Lelaki Tua Dengan Rambut Agak Keputihan Itu Mulai Menganggat Telponnya, Dan Berbincang Dengan Muka Tegang, Dan Terlihat di wajahnya Di selimuti Kesedihan.

Karena Penasaran, Jhon Mendekati Orang Tua Itu, Dan Bertanya Mengapa Wajahnya Tegang Dan Nampak Sedih, lalu Orang Tua Itu Berbalik Ke hadapan Jhon dan Berkata Bahwa Teman Karibnya Tersebut Telah Meninggal Dunia, Di Karenakan Mobil yang Di Tumpanginya Masuk jurang.

Seusai Mendengar Penuturan orang Tua Itu, Jhon tersungkur Jatuh, Dan Di Balik Bola Matanya Setetes Demi Setetes Air Matanya Jatuh Membasahi Setiap Lekukan Pipihnya, Serta Jiwanya Tenggelam dalam Duka.
Jhon Sungguh Merasa Kehilangan yang Mendalam, Sebab teman karibnya Tersebut Adalah teman Masa Kecilnya, Serta Bersama teman Karibnya Itu, Mereka tumbuh, Bersekolah Hingga Berpisah Setahun Yang lalu Di Karena Perbedaan Tempat Tugas.

Dan Selama Ini Jhon Maupun Teman Karibnya Itu Sudah Saling Menganggap Sebagai Saudara Kandung, Bahkan Lebih dari Itu.

Lalu Saat Jhon Meratapi Nasip Temannya Itu, Dia Di Kagetkan dengan Sapaan halus dari arah belakangnya yang Terdengar Sedang Memanggilnya, Kemudian Jhon Berbalik Dan Menghampiri Asal Suara tersebut Yang Tidak Lain Adalah Suara ayah dari Teman Karibnya.

Setelah Jhon Tiba Tepat Di hadapan Orang Tua Itu, Maka Orang tua Itu dengan Nada Sedih Meminta Jhon Untuk Menikahi Anak Gadis Yang Tadinya Hendak Di nikahi oleh Temannya tersebut, Namun Dengan halus Jhon Menolaknya, Akan Tetapi Orang Tua Itu Mengatakan Kepada Jhon bahwa Sudah Menjadi Adat Istiadat Setempat Bahwa Bila tepat Di Hari Pernikahan Salah Satu dari Calon Suami Ataupun Istri yang Meninggal maka Harus Di gantikan oleh Saudaranya Yang Lain, Dan Bila tidak Maka Itu Akan Menjadi Malah Petaka, Kemudian Orang tua Itu Berkata Lagi bahwa Dirinya Hanya Memiliki Seorang Putra, Dan Putranya Kini telah Meninggal, Serta Jhon Sendiri Pun telah Di anggap Anaknya Sendiri, Oleh Karena Itu, Jhon Layak Menjadi Pengganti Pengantin Prianya.

Lalu Setelah Mendengar Uraian yang panjang lebar Dari Orang Tua itu, Maka Jhon Mengiyakan Ucapan Orang tua Itu, Serta Bersedia Menikah Dengan gadis Yang Menjadi Mempelai Wanita.

Dan pada Akhirnya Jhon Menikahi gadis Tersebut dan Membawa gadis Itu ke Rumahnya Dengan Perasaan Sedih dan  Duka Karena kehilangan Teman Karibnya.

*******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar