Pada suatu Hari Jhon Menghadiri Sebuah Pesta
Pernikahan Teman Karibnya Yang di Adakan Tepat Di Rumah Orang Tua Temannya,
Yang terletak Di Sebuah Dusun Kecil.
Sesampainya Disana, Di sadari Oleh Jhon, Bahwa
Ternyata Jhon Lebih Dahulu Sampai Di Rumah
Teman Karibnya, Sedangkan teman Karibnya Masih Belum juga Sampai, Namun
Karena Dia Dahulu Yang datang, Maka Jhon masuk Ke Rumah orang tua Teman
Karibnnya tersebut Sebab Di telah Mengenal keluarga Teman Karibnya dengan Baik.
Seusai Masuk Ke Dalam Rumah teman karibnya, Jhon Di
sambut Baik oleh Keluarga temannya itu, Dan Lagi pula Sudah Sejak Dulu Jhon
telah Di anggap Anggota kelurga teman karibnya Tersebut, Bahkan Orang Tua
temannya itu Telah Menganggap Jhon Anak Kandung mereka Sendiri.
Dan Di Dalam Rumah Keluarga temannya Itu, Sudah Di
Siapkan Pesta Untuk Pernikahan Temannya tersebut, Mulai dari Dekorasi, Hingga
Perjamuan Dan lain Sebagai Sudah Di siapkan Dengan Baik, Hingga Kini tinggal
Menunggu sampainya Teman Karibnya Itu Sebab, Mempelai Wanitanya Pun Sudah Sejak
Lama Telah Tiba Di Dalam Rumah temannya
Keluarga temannya.
Setelah Menunggu Beberapa Saat Lamanya, HP milik Ayah
temannya Itu Berdering, Kemudian Lelaki Tua Dengan Rambut Agak Keputihan Itu
Mulai Menganggat Telponnya, Dan Berbincang Dengan Muka Tegang, Dan Terlihat di
wajahnya Di selimuti Kesedihan.
Karena Penasaran, Jhon Mendekati Orang Tua Itu, Dan
Bertanya Mengapa Wajahnya Tegang Dan Nampak Sedih, lalu Orang Tua Itu Berbalik
Ke hadapan Jhon dan Berkata Bahwa Teman Karibnya Tersebut Telah Meninggal
Dunia, Di Karenakan Mobil yang Di Tumpanginya Masuk jurang.
Seusai Mendengar Penuturan orang Tua Itu, Jhon
tersungkur Jatuh, Dan Di Balik Bola Matanya Setetes Demi Setetes Air Matanya
Jatuh Membasahi Setiap Lekukan Pipihnya, Serta Jiwanya Tenggelam dalam Duka.
Jhon Sungguh Merasa Kehilangan yang Mendalam, Sebab
teman karibnya Tersebut Adalah teman Masa Kecilnya, Serta Bersama teman
Karibnya Itu, Mereka tumbuh, Bersekolah Hingga Berpisah Setahun Yang lalu Di
Karena Perbedaan Tempat Tugas.
Dan Selama Ini Jhon Maupun Teman Karibnya Itu Sudah
Saling Menganggap Sebagai Saudara Kandung, Bahkan Lebih dari Itu.
Lalu Saat Jhon Meratapi Nasip Temannya Itu, Dia Di
Kagetkan dengan Sapaan halus dari arah belakangnya yang Terdengar Sedang
Memanggilnya, Kemudian Jhon Berbalik Dan Menghampiri Asal Suara tersebut Yang
Tidak Lain Adalah Suara ayah dari Teman Karibnya.
Setelah Jhon Tiba Tepat Di hadapan Orang Tua Itu, Maka
Orang tua Itu dengan Nada Sedih Meminta Jhon Untuk Menikahi Anak Gadis Yang
Tadinya Hendak Di nikahi oleh Temannya tersebut, Namun Dengan halus Jhon
Menolaknya, Akan Tetapi Orang Tua Itu Mengatakan Kepada Jhon bahwa Sudah
Menjadi Adat Istiadat Setempat Bahwa Bila tepat Di Hari Pernikahan Salah Satu
dari Calon Suami Ataupun Istri yang Meninggal maka Harus Di gantikan oleh
Saudaranya Yang Lain, Dan Bila tidak Maka Itu Akan Menjadi Malah Petaka,
Kemudian Orang tua Itu Berkata Lagi bahwa Dirinya Hanya Memiliki Seorang Putra,
Dan Putranya Kini telah Meninggal, Serta Jhon Sendiri Pun telah Di anggap
Anaknya Sendiri, Oleh Karena Itu, Jhon Layak Menjadi Pengganti Pengantin
Prianya.
Lalu Setelah Mendengar Uraian yang panjang lebar Dari
Orang Tua itu, Maka Jhon Mengiyakan Ucapan Orang tua Itu, Serta Bersedia
Menikah Dengan gadis Yang Menjadi Mempelai Wanita.
Dan pada Akhirnya Jhon Menikahi gadis Tersebut dan
Membawa gadis Itu ke Rumahnya Dengan Perasaan Sedih dan Duka Karena kehilangan Teman Karibnya.
*******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar