Tiba-tiba ada suara burung bersiul di malam yang sunyi, si leuname yang
saat itu sedang tertidur pulas kaget, kemudian berdiri dan duduk di sisi tempat
tidurnya, sambil telinganya mulai mencari asal suara yang bagai petir telah
menyambar telinganya hingga memaksanya harus meninggalkan alam mimpi. Setelah
beberapa saat mencari-cari asal suara tersebut dia baru tahu bahwa ternyata
suara itu berasal dari atas meja belajarnya, kemudian dia pun berdiri dengan
gaya malas-malasan. Langkah kakinya pun berat dan kaku. Namun dia paksakan
untuk tetap berjalan mendekati meja belajarnya, sesampainya di depan meja,
tangannya lansung menyambar sesuatu di atas meja yang ternyata adalah sebuah telepon
genggam.
Setelah mengambil telepon genggam, si leuname menekan-nekan
tombol-tombol yang berada di dalam telepon genggam tersebut, lalu suasa ikut
berubah, walau malam yang dingin, keringat mulai bercucuran membasahi raut
wajah leuname, kemudian secara tiba-tiba jari-jari leuname terhenti, raut wajahnya
berubah, kemudian leuname berteriak “ tidakkkkkkkkk…….!!!!, dan setelah itu di lemparlah telepon genggam
itu ke lantai, telepon genggam itupun hancur menjadi beberapa bagian, alat-alat
yang terpasang pada telepon genggam berserakan di lantai, baterei yang terdapat
di dalam telepon genggam terlempar hingga jauh di pojok kamar. Hal menyebabkan
stef yang tidur di sampingnya terbangun, kaget, dan melompat, kemudian berlari
mendekati arah pintu. Setelah sampai di pintu stef mulai Nampak sadar dari alam
mimpi, kemudian kembali lagi ke tempat tadi dia membaringkan tubuh, dan duduk
sejenak. Setelah duduk sejenak, dia akhirnya mulai bersuara “ leuname tadi itu
bunyi apa……????”, dan leuname pun masih terpaku, diam seribu bahasa, hal ini
membuat stef kembali bertanya “ leuname tadi itu bunyi apa…..????”, namun tetap
saja tak di respon oleh leuname, hanya terlihat tangannya terlentang lurus
menujuk sesuatu di arah lantai, kemudian pelan-pelan stef mengikuti arah tangan
leuname yang menunjuk serpihan kesing telpon genggam.
Setelah terdiam sesaat, merenungkan sesuatu, stef kemudian mulai
bertanya “ leuname mengapa telepon genggammu bisa hancur, apakah kau yang melemparnya
ke lantai hingga alat-alat yang terpasang di telepon genggam pun ikut
berserahkan di lantai. Kemudian mimik
wajah leuname semakin Nampak sedih, jiwanya pun menunjukan bahwa
hanyalah kekosongan yang menguasainya, duka menyelimuti helayan nafasnya. Lalu
secara tiba-tiba, sebuah ucapan pun di keluarkan leuname “ memang benar, telepon genggam itu aku sendirilah yang melemparnya hingga
alat-alat yang terdapat dalamnya berhamburan “ lalu kembali lagi stef
bertanya “ lalu apa sebabnya engkau
membanting telepon genggam mu di lantai……?? ”, kemudian leuname menarik
nafas, dan sambil meneteskan air mata, leuname kembali berkata “ aku membanting
telepon genggam itu karna baru saja aku menerima sms dari neraka “, sesudah
berkata demikian leuname terdiam lagi, melihat hal itu stef pun ikut terdiam,
sambil mencoba memecahkan makna kata-kata yang di ucapkan leuname, namun tetap
saja stef tak mampu mencerna isi di balik kata-kata leuname, oleh karena hal
itu, kembali lagi stef bertanya “ apa
maksudmu mengenai sms dari neraka, sebab aku tak paham……???? ” kemudian
leuname melangkahkan kaki mendekati stef, setelah dekat, leuname mulai
berbicara “ jadi yang ku maksud sms dari
neraka, itu sebenarnya sms dari kekekasihku, yang berisi kata putus, dan aku
mengatakan bahwa sms itu berasal dari neraka, sebab aku merasa tersiksa,
gelisah mengusai tubuhku, aku seakan berada dalam neraka, sangatlah sulit di
uraikan perasaan ku saat ini “ mendengar itu, stef mulai terdiam beberapa
saat, lalu pelan-pelan mulai mencari solusi yang terbaik buat leuname, sebab
leuname adalah kawannya, tidak tegah rasanya melihat leuname yang menderita
dalan ikatan cinta yang telah sirna.
Kemudian tangan si stef mulai merangkul erat tubuh leuname,
kemudian stef mulai berbisik “ hai teman, sebenarnya apa yang kau dapatkan
setelah kau melempar telepon genggammu ke lantai hingga kini telah hancur tidak
berbentuk lagi, bukankah kau tak mendapatkan apa-apa, dan lagi pula kekasihmu
yang kini telah sirna takan kembali, ingatlah perbuatanmu itu hanyalah kesia-sian,
kau hanya mengorbankan sesuatu yang sebenarnya tak harus kau korbankan”
mendengar ucapan itu, leuname mulai merenungkan kembali ungkapan stef yang di
rasa ada benarnya. Lalu kembali lagi stef berkata “ hai teman, ada tiga hal yang kita harus perhatikan sebelum kita
mengambil sebuah tindakan, hal pertama adalah masa lalu, atau lalunya kita
bagaimana….??, kemudian hal kedua, sekarang kita seperti apa……??, dan ketiga
adalah nantinya kita akan bagaimana……..???, jadi teman, tiga hal itu sangatlah
penting, sebab hanya karena kita mengabaikan ketiga hal tersebut membuat kita
celaka, contohnya. Masih ada korupsi di mana-mana, karena para pejabat ingin
memuaskan hasrat sesaat tanpa memikirkan masa depan. Dan juga teman bisa
perhatikan lagi, bahwa ada banyak anak-anak muda yang mati hanya karena
kepuasaan seesaat, seperti minum, minuman beralkohol, berhubungan sex hingga
berakibat HIV/AIDS, dan lainnya. Dan oleh karena itu, mari teman, tinggalkan
apa yang baru saja terjadi padamu, teman mulai sekarang harus merakit masa
depan yang jauh lebih baik dari hari ini.”, mendengar penuturan stef yang
berusaha membantunya lepas dari rasa putus asa akibat cinta yang telah pergi,
membuat hati leuname luluh, leuname mencoba menganalisa semua yang sempat di
katakana oleh leuname, dan semuanya ternyata benar, dia hanyalah korban dari
hasrat, kemudian si leuname berkata “ teman,
sungguh hari ini saya sangat berterimakasih padamu, kau telah memberiku
pengetahuan yang sangat luar biasa, serta teman juga telah menyadarkan saya,
saya berjanji teman, mulai hari ini saya tidak akan mengulangi kesalahan saya
untuk kedua kalinya lagi ”, sesudah mengucapkan kata-kata itu, leuname
kemudian lansung membaringkan dirinya di atas tempat tidur, sambil sesekali
menyesali perbuatan bodoh yang sempat di lakukannya tadi.
Lalu stef pun ikut membaringkan tubuh, lalu berkata “ teman, sekarang
marilah kita tidur sebab sekarang sudah tengah malam, dan lupakan
semuanya….!!!,” setelah mengucapkan kata tersebut, stef akhirnya menutup mata,
lalu leuname membalas “ baiklah mari kita tidur “ setelah mengucapkan kata
tersebut akhirnya leuname pun menutup matanya.
**********