Jumat, 18 November 2016

CERPEN TUHAN AKU BENAR-BENAR MENCINTAINYA



TUHAN AKU BENAR-BENAR MENCINTAINYA

Tuhan aku benar-benar mencintainya……!!!!
Aku tak rela di pisahkan…..!!!
Tuhan tahu siapa aku
Biarkan aku memilikinya
Walau sebatas sukma
Ku rela Tuhan
Tuhan tahu sebesar apa cinta ini padanya
Aku harap Tuhan mau mengabulkannya…….!!!


itulah suara di benakku yang sedari tadi mengganggu pikirannku sepanjang jalan, aku dan saveria berjalan tanpa nada, seakan dua insang yang habis bertengkar, kami dua berjalan dengan tetap diam menelusi tanjakan kecil yang menghubungkan jalan raya dengan rumah adik dari mamaku,  dan aku hampir lupa bahwa di antara kami berdua ada seseorang lelaki tampan seumuran denganku yang berjalan di belakang kami berdua, lelaki itu adalah Frans yang sering ku sapa IPEX. Dan kami bertiga akhirnya sampai pula di halaman depan rumah adik dari mamaku.

Setelah berdiri beberapa saat di depan halaman rumah, saya pun dengan berani melangkahkan kaki memasuki rumah adik mamaku, dan setelah sampai di depan pintu saya jadi ragu dan bimbang di penuhi dengan pikiran yang tak menentu sebab di dalam ruangan tamu telah duduk mama dan bapakku serta adik mamaku , ohhh Tuhan inikah akhir hidupku, begitulah ucapan yang tiba-tiba terlitas dalam benakku. Kemudian saya masuk dan duduk di samping pojok ruang tamu, begitu pula saveria yang seakan takut kehilanganku hingga dia duduk di sampingku sambil merapatkan badannya di badanku, kemudian di ikuti oleh ipex yang duduk pula sejajar dengan kami berdua.
Setelah kami bertiga masuk dan duduk maka mamaku memandangku dengan pandangan aneh, entah apa yang sedang di pikirkan mamaku, setelah terdiam beberapa waktu lamanya, terdengar suara yang membela kesunyian yang ku ketahui berasal dari ayahku, ayahku pun mulai memulai percakapan dengan melemparkan pertanyaan padaku “ dari mana kalian…..??? ” dan ku membalasnya “ bapa kami habis dari ASRAMA AKPER lalu lansung kesini “ jawabku singkat, lalu kami pun mulai berbincang seputar perjalanan kami dari ASRAMA AKPER hingga sampai di rumah adik mamaku. Setelah berbincang beberapa saat mulutku pun seakan tak mampu ku gerakan, lidahku terasa mati, jiwaku terasa kosong, saat ku mendengar beberapa kata dari mamaku yang terasa bagai petir yang menyambarku, “ Eman….!!!,  mama mau bilang bahwa kau dan saveria itu pamali (momaa munii badoo munii) sehingga mama takutkan kalian akan celaka sehingga mulai sekarang lebih baiknya kalian memutuskan hubungan cinta yang telah kalian bangun di antara kalian berdua “ kemudian tanpa mengeluarkan suara saya pun menganggukkan kepala tanda bahwa saya mengerti perkataan mamaku.
      Tak terasa saya mulai pusing dan bahkan hampir pinsang mendengar perkataan mamaku tadi, rasanya hampir ku bunuh saja mamaku, namun apa dayaku itulah kebenaran yang sangatlah sulit bagiku untuk menerimanya. Aku mulai merasa panas walau hari telah sore dan suasana ruangan pun tak panas. Kemudian secara perlahan ku lirik kekasihku yang bersadar di sampingku yang ternyata menunduhkan kepala, serta terlihat lemah tubuhnya, lalu setelah mendengar penuturan mamaku yang panjang lebar dan tak sempat ku dengarkan dengan baik karna pikiranku yang saat itu telah keluar jauh dari tubuhku maka tanpa sadar, saya pun berkata “ apakah sudah cukup bicaranya……??? “ lalu mamaku berkata “ oh iya sudah jadi apa…….??? ” kemudian ku susul lagi dengan sebuah ucapan “ ah tidak sih, tapi sekarang sudah jam 03 : 30 WIT, dan saya sudah ada janjian dengan teman-tema dong di lapangan volly di karang barat kalau hari ini kami ada mau main taruhan uang jadi sekarang saya mau jalan “ lalu mamaku membalas “ oh ia klau gtu kamu jalan sudah “ setelah itu saya pun bangkit berdiri kemudian mengajak kekasihku saveria dan ipex untuk jalan, lalu kami pun jalan tanpa ada suara, entah apa yang menguasai kami sehingga lidah pun terasa berat untuk mengucap sepatah kata.

Setelah tiba di jalan raya maka aku pun mulai beesuara “ sayang kamu lansung pulang ke asrama atau mau ikut saya dan ipex ke lapangan volly  dan save pun membalas “ ah mending aku pulang saja ke asrama soalnya aku lagi cape ” tapi dengan nada mantap aku membalas “ ah tidak baik kalau sayang lansung pulang ke asrama membawa beban pikiran, lebih baik sekarang sayang ikut saya dan ipex ke lapangan saja, dan nanti setelah saya main bola volly hanya sekali kemudian kita akan jalan-jalan dahulu kemudian akan saya antar ke asrama “ lalu tanpa mengeluarkan suara saveria pun hanya menganggukan kepala tanda setuju, dan kemudian akhirnya kami pun pergi ke karang barat di tempat anak-anak asal mapiha sering bermain bola volly .

Sesampainya di sana aku pun mulai bergabung dengan teman-teman satu tim bola volly yang sedari tadi telah menungguku, kemudian kami memasuki lapangan volly dan pertandingan pun akhirnya di mulai, setelah bermain beberapa saat entah mengapa tiba-tiba mataku tertutup dan tak bisa melihat, semuanya gelap gulita, hingga memaksaku keluar dari pertandingan, dan saya pun keluar dari pertandingan. Kemudian menghampiri saveria dan ipex yang sedari tadi menungguku di sudut lapangan.

Sesudah itu saya dan kekasihku saveria serta ipex akhirnya memutuskan untuk ke pantai nabire, dan kami pun ke pantai nabire, setibanya kami disana hari telah menunjukan bahwa telah jam 05:30 WIT sore, lalu saya dan kekasihku saveria akhir memilih tempat di daerah sudut yang jarang orang lewati, kami berdua duduk berhadapan lalu ipex dengan sengaja meninggalkan kami sebab dia tahu bahwa kami membutuhkan waktu berdua untuk bicara.
Setelah beberapa saat terdiam maka saya pun akhir dengan nada pasti bersuara “ sayang bagaimana menurutmu tentang apa yang di katakan mamaku “ lalu dia membalas “ sayang apa yang di katakana mama itu benar “ lalu saya menyahut “ lalu sekarang kita harus bagaimana menurut sayang ” lalu  dia membalas lagi “ sayang semua dari sayang saja saya sih terima saja apapun itu “ kemudian saya balik membalas “ sayang jujur saya tidak rela berpisah dengan sayang jadi bagi saya tidak ada kata perpisahan “ lalu dia berkata “ sayang saya juga sama, bahkan saya sangat tidak rela sekali, mending saya mati saja bila kita punya hubungan harus bubar, jadi saya juga sama dengan sayang, saya tidak ingin berpisah dengan sayang ” kemudian saya mengambil keputusan bahwa di antara kita berdua tidak ada kata putus serta hubungan kita berdua tetap akan berlanjut apapun yang terjadi dan kapan pun walau raga kita harus terpisah dan dia pun setuju. Lalu tanpa kami sadari ternyata sedari tadi air mata kami berdua  telah mengalir tanpa di undang kedatangannya.

Kemudian kami pun  berbincang-bincang sekitar sejam lamanya. Lalu karna telah malam maka aku pun mengantarnya pulang ke asrama. Lalu balik menjemput ipex yang tadi sempat meninggalkan kami dan mengajaknya pulang kerumah.

Oh ia aku hampir lupa, jadi hubungan kami berawal dari SD kelas 6 tepatnya saat kami di suruh pergi foto untuk keperluan ujian dan ijazah di kemudian harinya. Namun pada saat itu saya maupun saveria kurang paham mengenai surat menyurat atau pun hal lainnya sehingga di saat itu kami hanya saling menyukai atau bisa di bilang bahwa hubungan kami hanyalah sebatas saling suka, dan rasa saling itu pun aku rasakan makin bertumbuh. Hingga saya memasuki bangku SMP Di Moanemani sedangkan dia masuk SMP di Bomomani, lalu hanya untuk melihat wajahnya dengan rela setiap hari saptu saya selalu trun dari moanemani ke Bomomani, hingga saya menamatkan SMP, selama duduk di bangku SMP saya dengan sabar terus mengubur rasa di hatiku, namun Rasa itu terus membesar hingga ku menamat SMP. Kemudian saya berencana masuk SMA di bomomani walau orang tua menyuruhku masuk SMP di nabire atau di Jayapura, alasan saya masuk SMA di Bomomani bukan karna masalah cinta namun karna benci dengan kata Sekolah yang bermutu, hal ini terjadi karna saya memiliki pandangan bahwa sebuah sekolah tak cukuplah hanya bermutu namun muridnya pun harus bermutu agar murid dapat maju, saya berpikir bahwa walau sekolah yang terbelakang bagaimana pun dapat menghasilkan siswa/I yang pintar dan pandai asal anak tersebut mempunyai kemauan untuk belajar. Lalu secara kebetulan saveria pun masuk di SMA yang sama, kami duduk di ruangan yang sama, dan hal itu membuat hatiku makin tak mampu memendam perasaan yang telah bertumbuh dalam hatiku, sungguh rasanya hiduppun tak sanggup.

Setelah kelas 1 SMA atau masa setahun telah berlalu maka Saveria pun akhirnya menghilang, entah kamana….???, dan setelah saya cari tahu ternyata dia telah menggantikan posisi kakanya masuk AKPER nabire, hal itu membuat hati sedih, dan sepih sehingga aku mulai terbiasa bolos dan lainnya dari sekolah, hingga bulan desember pasnya pada saat saya di bangku kelas 2 SMA ada yang menelponku dan setelah saya berbincang dengannya maka saya  ketahui bahwa itu Saveria. Kemudian setelah beberapa bulan kemudian maka akhirnya kami pun berhubungan resmi sebagai sepasang kekasih hingga pada saat ini.

Satu hal yang ku rasa sangat sukar untuk di lakukan oleh orang lain namun mampu ku lakukan adalah menahan perasaan cinta yang bertumbuh dalam waktu beberapa tahun lamanya, serta perasaan tersebut tak pernah saya katakan atau ungkapkan kepada siapapun termasuk teman baikku ipex hingga saya resmi jadian sama saveria, setelah itu baru ipex pun tahu bahwa sekitar beberapa tahun yang telah berlalu dengan sabar saya menyimpan semua perasaan tersebut. Oleh sebab itu saya dengan lancang menolak bahwa saya dan saveria tak boleh di pisahkan hal itu saya sampaikan sama mamaku di saat saya menamatkan bangku SMA.

Sekian dan terimakasih.
Itulah sedikit riwayat cinta dariku sebagai seringan buat para pembaca.

Mengenai momaa munii badoo muniii adalah suatu tradisi masyarakat mapiha yang di kenal dan tak boleh di langgar sebab bila di langgar maka konsekuesinya salah satu meninggal atau sakit dan berbagai kemungkinan buruk lainnya.
                                                          

Aku manusia
Bukanlah binatang
Biar sekali kau ucap
Pahamlah aku
Namun bukan ku melawan
Tapi biarkan aku
Melihat matari terbit
Walau hanya sekali





ð  Emanuel Bamulki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar