TUHAN
AKU BENAR-BENAR MENCINTAINYA
Tuhan aku benar-benar mencintainya……!!!!
Aku tak rela di pisahkan…..!!!
Tuhan tahu siapa aku
Biarkan aku memilikinya
Walau sebatas sukma
Ku rela Tuhan
Tuhan tahu sebesar apa cinta ini padanya
Aku harap Tuhan mau mengabulkannya…….!!!
itulah suara di benakku yang sedari tadi
mengganggu pikirannku sepanjang jalan, aku dan saveria berjalan tanpa nada,
seakan dua insang yang habis bertengkar, kami dua berjalan dengan tetap diam menelusi
tanjakan kecil yang menghubungkan jalan raya dengan rumah adik dari
mamaku, dan aku hampir lupa bahwa di
antara kami berdua ada seseorang lelaki tampan seumuran denganku yang berjalan
di belakang kami berdua, lelaki itu adalah Frans yang sering ku sapa IPEX. Dan kami
bertiga akhirnya sampai pula di halaman depan rumah adik dari mamaku.
Setelah berdiri beberapa saat di depan
halaman rumah, saya pun dengan berani melangkahkan kaki memasuki rumah adik
mamaku, dan setelah sampai di depan pintu saya jadi ragu dan bimbang di penuhi
dengan pikiran yang tak menentu sebab di dalam ruangan tamu telah duduk mama
dan bapakku serta adik mamaku , ohhh Tuhan inikah akhir hidupku,
begitulah ucapan yang tiba-tiba terlitas dalam benakku. Kemudian saya masuk dan
duduk di samping pojok ruang tamu, begitu pula saveria yang seakan takut
kehilanganku hingga dia duduk di sampingku sambil merapatkan badannya di
badanku, kemudian di ikuti oleh ipex yang duduk pula sejajar dengan kami
berdua.
Setelah kami bertiga masuk dan duduk maka
mamaku memandangku dengan pandangan aneh, entah apa yang sedang di pikirkan mamaku,
setelah terdiam beberapa waktu lamanya, terdengar suara yang membela kesunyian yang
ku ketahui berasal dari ayahku, ayahku pun mulai memulai percakapan dengan
melemparkan pertanyaan padaku “ dari mana
kalian…..??? ” dan ku membalasnya “ bapa
kami habis dari ASRAMA AKPER lalu lansung kesini “ jawabku singkat, lalu
kami pun mulai berbincang seputar perjalanan kami dari ASRAMA AKPER hingga
sampai di rumah adik mamaku. Setelah berbincang beberapa saat mulutku pun
seakan tak mampu ku gerakan, lidahku terasa mati, jiwaku terasa kosong, saat ku
mendengar beberapa kata dari mamaku yang terasa bagai petir yang menyambarku, “
Eman….!!!, mama mau bilang bahwa kau dan saveria itu
pamali (momaa munii badoo munii) sehingga mama takutkan kalian akan celaka
sehingga mulai sekarang lebih baiknya kalian memutuskan hubungan cinta yang
telah kalian bangun di antara kalian berdua “ kemudian tanpa mengeluarkan
suara saya pun menganggukkan kepala tanda bahwa saya mengerti perkataan mamaku.
Tak
terasa saya mulai pusing dan bahkan hampir pinsang mendengar perkataan mamaku
tadi, rasanya hampir ku bunuh saja mamaku, namun apa dayaku itulah kebenaran
yang sangatlah sulit bagiku untuk menerimanya. Aku mulai merasa panas walau
hari telah sore dan suasana ruangan pun tak panas. Kemudian secara perlahan ku
lirik kekasihku yang bersadar di sampingku yang ternyata menunduhkan kepala,
serta terlihat lemah tubuhnya, lalu setelah mendengar penuturan mamaku yang panjang
lebar dan tak sempat ku dengarkan dengan baik karna pikiranku yang saat itu
telah keluar jauh dari tubuhku maka tanpa sadar, saya pun berkata “ apakah sudah cukup bicaranya……??? “ lalu
mamaku berkata “ oh iya sudah jadi apa…….???
” kemudian ku susul lagi dengan sebuah ucapan “ ah tidak sih, tapi sekarang sudah jam 03 : 30 WIT, dan saya sudah ada
janjian dengan teman-tema dong di lapangan volly di karang barat kalau hari ini
kami ada mau main taruhan uang jadi sekarang saya mau jalan “ lalu mamaku
membalas “ oh ia klau gtu kamu jalan
sudah “ setelah itu saya pun bangkit berdiri kemudian mengajak kekasihku
saveria dan ipex untuk jalan, lalu kami pun jalan tanpa ada suara, entah apa
yang menguasai kami sehingga lidah pun terasa berat untuk mengucap sepatah
kata.
Setelah tiba di jalan raya maka aku pun mulai
beesuara “ sayang kamu lansung pulang ke
asrama atau mau ikut saya dan ipex ke lapangan volly “ dan
save pun membalas “ ah mending aku pulang saja ke asrama soalnya aku lagi cape ”
tapi dengan nada mantap aku membalas “ ah
tidak baik kalau sayang lansung pulang ke asrama membawa beban pikiran, lebih
baik sekarang sayang ikut saya dan ipex ke lapangan saja, dan nanti setelah
saya main bola volly hanya sekali kemudian kita akan jalan-jalan dahulu
kemudian akan saya antar ke asrama “ lalu tanpa mengeluarkan suara saveria
pun hanya menganggukan kepala tanda setuju, dan kemudian akhirnya kami pun
pergi ke karang barat di tempat anak-anak asal mapiha sering bermain bola volly
.
Sesampainya di sana aku pun mulai bergabung
dengan teman-teman satu tim bola volly yang sedari tadi telah menungguku,
kemudian kami memasuki lapangan volly dan pertandingan pun akhirnya di mulai,
setelah bermain beberapa saat entah mengapa tiba-tiba mataku tertutup dan tak
bisa melihat, semuanya gelap gulita, hingga memaksaku keluar dari pertandingan,
dan saya pun keluar dari pertandingan. Kemudian menghampiri saveria dan ipex
yang sedari tadi menungguku di sudut lapangan.
Sesudah itu saya dan kekasihku saveria serta
ipex akhirnya memutuskan untuk ke pantai nabire, dan kami pun ke pantai nabire,
setibanya kami disana hari telah menunjukan bahwa telah jam 05:30 WIT sore,
lalu saya dan kekasihku saveria akhir memilih tempat di daerah sudut yang
jarang orang lewati, kami berdua duduk berhadapan lalu ipex dengan sengaja
meninggalkan kami sebab dia tahu bahwa kami membutuhkan waktu berdua untuk
bicara.
Setelah beberapa saat terdiam maka saya pun
akhir dengan nada pasti bersuara “ sayang
bagaimana menurutmu tentang apa yang di katakan mamaku “ lalu dia membalas “
sayang apa yang di katakana mama itu
benar “ lalu saya menyahut “ lalu
sekarang kita harus bagaimana menurut sayang ” lalu dia membalas lagi “ sayang semua dari sayang saja saya sih terima saja apapun itu “
kemudian saya balik membalas “ sayang
jujur saya tidak rela berpisah dengan sayang jadi bagi saya tidak ada kata
perpisahan “ lalu dia berkata “ sayang
saya juga sama, bahkan saya sangat tidak rela sekali, mending saya mati saja
bila kita punya hubungan harus bubar, jadi saya juga sama dengan sayang, saya
tidak ingin berpisah dengan sayang ” kemudian saya mengambil keputusan
bahwa di antara kita berdua tidak ada kata putus serta hubungan kita berdua
tetap akan berlanjut apapun yang terjadi dan kapan pun walau raga kita harus
terpisah dan dia pun setuju. Lalu tanpa kami sadari ternyata sedari tadi air
mata kami berdua telah mengalir tanpa di
undang kedatangannya.
Kemudian kami pun berbincang-bincang sekitar sejam lamanya. Lalu
karna telah malam maka aku pun mengantarnya pulang ke asrama. Lalu balik
menjemput ipex yang tadi sempat meninggalkan kami dan mengajaknya pulang
kerumah.
Oh ia aku hampir lupa, jadi hubungan kami
berawal dari SD kelas 6 tepatnya saat kami di suruh pergi foto untuk keperluan
ujian dan ijazah di kemudian harinya. Namun pada saat itu saya maupun saveria
kurang paham mengenai surat menyurat atau pun hal lainnya sehingga di saat itu
kami hanya saling menyukai atau bisa di bilang bahwa hubungan kami hanyalah
sebatas saling suka, dan rasa saling itu pun aku rasakan makin bertumbuh. Hingga
saya memasuki bangku SMP Di Moanemani sedangkan dia masuk SMP di Bomomani, lalu
hanya untuk melihat wajahnya dengan rela setiap hari saptu saya selalu trun
dari moanemani ke Bomomani, hingga saya menamatkan SMP, selama duduk di bangku
SMP saya dengan sabar terus mengubur rasa di hatiku, namun Rasa itu terus membesar
hingga ku menamat SMP. Kemudian saya berencana masuk SMA di bomomani walau
orang tua menyuruhku masuk SMP di nabire atau di Jayapura, alasan saya masuk
SMA di Bomomani bukan karna masalah cinta namun karna benci dengan kata Sekolah
yang bermutu, hal ini terjadi karna saya memiliki pandangan bahwa sebuah
sekolah tak cukuplah hanya bermutu namun muridnya pun harus bermutu agar murid
dapat maju, saya berpikir bahwa walau sekolah yang terbelakang bagaimana pun
dapat menghasilkan siswa/I yang pintar dan pandai asal anak tersebut mempunyai
kemauan untuk belajar. Lalu secara kebetulan saveria pun masuk di SMA yang
sama, kami duduk di ruangan yang sama, dan hal itu membuat hatiku makin tak
mampu memendam perasaan yang telah bertumbuh dalam hatiku, sungguh rasanya
hiduppun tak sanggup.
Setelah kelas 1 SMA atau masa setahun telah
berlalu maka Saveria pun akhirnya menghilang, entah kamana….???, dan setelah saya
cari tahu ternyata dia telah menggantikan posisi kakanya masuk AKPER nabire,
hal itu membuat hati sedih, dan sepih sehingga aku mulai terbiasa bolos dan
lainnya dari sekolah, hingga bulan desember pasnya pada saat saya di bangku
kelas 2 SMA ada yang menelponku dan setelah saya berbincang dengannya maka
saya ketahui bahwa itu Saveria. Kemudian
setelah beberapa bulan kemudian maka akhirnya kami pun berhubungan resmi
sebagai sepasang kekasih hingga pada saat ini.
Satu hal yang ku rasa sangat sukar untuk di
lakukan oleh orang lain namun mampu ku lakukan adalah menahan perasaan cinta
yang bertumbuh dalam waktu beberapa tahun lamanya, serta perasaan tersebut tak
pernah saya katakan atau ungkapkan kepada siapapun termasuk teman baikku ipex
hingga saya resmi jadian sama saveria, setelah itu baru ipex pun tahu bahwa
sekitar beberapa tahun yang telah berlalu dengan sabar saya menyimpan semua
perasaan tersebut. Oleh sebab itu saya dengan lancang menolak bahwa saya dan
saveria tak boleh di pisahkan hal itu saya sampaikan sama mamaku di saat saya
menamatkan bangku SMA.
Sekian dan terimakasih.
Itulah sedikit riwayat cinta dariku sebagai
seringan buat para pembaca.
Mengenai
momaa munii badoo muniii adalah suatu tradisi masyarakat mapiha yang di kenal
dan tak boleh di langgar sebab bila di langgar maka konsekuesinya salah satu
meninggal atau sakit dan berbagai kemungkinan buruk lainnya.
Aku manusia
Bukanlah
binatang
Biar sekali
kau ucap
Pahamlah aku
Namun bukan
ku melawan
Tapi biarkan
aku
Melihat matari
terbit
Walau hanya
sekali
ð Emanuel
Bamulki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar