Rabu, 23 November 2016

CERPEN TETESAN AIR MATA DI PANTAI NABIRE





Suasana pantai nabire yang ramai, baik dari kecil hingga yang telah berumur lansia Terlihat duduk manis menikmati kebesaraan alam, di sana terlihat penjual bakso mulai sibuk menyiapkan hidangan bakso yang di pesan pengunjung pantai, lalu penjual buah-buahan yang terlihat tersenyum manis menanti para pelanggangnya datang membeli buah-buahan yang sedang di jualnya, dan Nampak pula beberapa orang yang baru tiba di pantai sedang sibuk memarkirkan motornya, kemudian di sisi luar pantai nampaklah deretan motor dan mobil yang di parkir para pengunjung.
Jauh di sudut kiri pantai, tepatnya dia atas pembatas pantai, Nampak seorang pria dan wanita yang sedang memadu cinta dengan penuh kasih sayang, mereka berdua bagai burung merpati yang telah lelah berkelana dan kemudian bertemu dan sedang melepas lelah. lalu yang lelaki sering di sapa andi dan yang wanita sering sapa maria.
Hasil gambar untuk pantai nabireMaria nampak mulai tertidur pulas, tubuhnya mulai merapat hingga tiada ruang bagi angin yang bertiup di sela-sela dada andi dan kepala maria, pipinya yang manis menambah cantik sang insang berdarah meepago yang saat itu sedang berkelana dalam alam mimpi. Kemudian ketika andi mulai meliht wajah maria maka Andi mulai sadar, ternyata gadis yang selama ini dia kencani itu benar-benar cantik. Lalu Karna pulasnya maria tertidur di dada andi hingga rambutnya terurai tak beraturan ke bawah hingga menyentuh paha andi, oleh karena  rambut maria yang terurai tak beraturan, andi berniat merapikan kembali rambut maria, namun niatnya terhenti karena tak tegah bila aksinya dapat membangunkan maria.
Tak bosan, benar-benar tak ada rasa bosannya andi memandangi wajah maria, hingga tidak terasa air mata rasa memiliki dan kasih sayangnya yang tulus terhadap maria  menetes tepat mengenai pipih maria, tiba-tiba maria kaget terbangun, setelah sadar bahwa dia tertidur bersandar di dada andi maka maria pun mulai membetulkan posisinya. Setelah maria sudah benar-benar telah dalam kondisi sadar maka maria dapat melihat bahwa ternyata tetesan air yang mengenainya itu berasal dari air mata andi, lalu maria mulai bertanya, “ sayang mengapa kau menangis…….??? ” ,  lalu andi menjawab “ sayang aku juga tak tahu mengapa aku menjatuhkan air mata, sebab air mata itu jatuh sendiri tanpa ku undang, dan mungkin air mata itu adalah wujud dari rasa haruku karena telah memiliki gadis yang cantik sepertimu “, andi mulai mengambil nafas lalu melanjutkan lagi kata-kata yang sempat tertunda “ sayang aku benar-benar mencintaimu, matipun aku rela bila itu harus aku lakukan dan demi kamu sayang “, tak terasa, maria terpaku dan membisu seribu bahasa, lalu di balik mata yang indah keluarlah air mata yang tulus, balasan rasa cinta yang dalam, dan ungkapan hati yang tak dapat di uraikan dalam bentuk kata.
Melihat maria meneteskan air mata, andi dengan cepat andi mengeluarkan sapu tangannya dari balik saku celananya, lalu pelan-pelan menghapus air mata di sela-sela pipih maria. Andi mulai bertanya “ sayang mengapa kau menangis, Apakah aku melukaimu…….???  ” dengan senyuman yang sangat indah di balik bibirnya tipis, maria mulai memandang andi dengan penuh perasaan, kemudian maria berkata “ sayang aku sungguh sangat bahagia, tidak pernah sekalipun sayang membuatku terluka, lalu aku meneteskan air mata karna aku benar-benar terharu  dan bersyukur bisa memiliki kamu ”, lalu maria menghentikan ucapannya, dan maria mulai menarik nafas dalam-dalam, setelah itu maria mulai kembali melanjutkan kata-katanya, “ sayang ku ingin mati pun bersamamu “ setelah mengucapkan kata tersebut maria mulai memeluk erat andi, dan andi pun membalas pelukan maria. Mereka berpelukan dengan penuh rasa cinta yang mendalam,  saking asinya mereka berpelukan mereka tak sadar bila di samping kanan mereka telah berdiri seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka, lalu dari arah orang tersebut tiba-tiba ada suara yang membuat mereka kaget “ hey kamu jangan asikan berpelukan, apakah kamu dua tidak lihat, di sana ada orang mabuk dan ada baku pukul, sekarang kamu dua lebih baik pulang “ begitulah ucapan yang tiba-tiba muncul dan memisahkan andi dan maria yang saat itu sedang berpelukan dengan erat. Kemudian  suara itu ternyata berasal dari seorang lelaki tua yang berdiri di samping kanan mereka.
Suasana telah sunyi mencekam, pantai nabire yang tadinya di kunjungi banyak orang, dan ramai kini lalat pun tak terlihat batang hidungnya. Dan Setelah tadi di tegur lelaki tua,  barulah mereka sadar bahwa ternyata telah terjadi sesuatu di area pantai nabire yang  menyebabkan  tak ada seorang pun berkeliaran di area pantai. Lalu mereka jadi tahu setelah lelaki tua menjelaskan kejadian di pantai nabire bahwa ternyata tadi terjadi keributan yang di sebabkan oleh sekelompok orang yang mabuk. Dan membuat semua yang berada di pantai telah bubar. Hanya mereka berdua dan lelaki tua yang kini berada di sana.
Setelah memberi salam dan berterimakasih  kepada lelaki tua, andi dan maria pun kembali pulang, andi pergi mengantar maria dahulu kerumahnya, setelah mengantar pulang maria maka andi pun kembali kerumahnya dengan senyum puas.

******************

BY. MAPIANS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar