Tiba-tiba lampu mati. ruangan nampak gelap dan Sunyipun mencekam, tidak ada pergerakan manusia maupun seekor binatang. Semuanya sunyi, kesunyian membuat ruangan itu penuh dengan duka. Duka yang sulit di uraikan dalam kata-kata, Secara tiba-tiba dari arah belakang pintu yang menyambungkan ruangan belakang dan depan, angin dingin yang mematikan bertiup. Angin dingin itu menerbangkan kain penutup jendela, kemudian selang beberapa waktu, langkah kaki manusia terdengar dari arah luar rumah, langkahnya sangat cepat dan gesit menuju arah pintu depan.
Tiba-tiba pintu depan terbuka dengan irama yang pelan, lalu sosok bayangan hitam mulai memasuki ruangan. dengan langkah yang tenang, dan waspada. Sosok bayangan hitam itu berjalan tak menimbulkan sedikitpun tekanan suara. Dan di dalam ruangan itu masih nampak gelap dan sekali-kali angin dingin masih saja bertiup, Ngeri rasanya, ruangan itu seperti kuburan, dan sosok itu masih terus melangkah, dan langkahnya menuju arah sebuah pintu yang berada di sudut ruangan.
Sesampainya sosok itu di depan pintu, dengan hati-hati sosok itu mengetuk pintu. Dari dalam pintu itu, terdengar langkah kaki yang tergesah-gesah menuju arah pintu. kemudian sesampainya langkah kaki itu tepat di depan pintu, maka secara perlahan pintu itu mulai terbuka, Cahaya dari balik pintu menembus kegelapan di ruangan itu. Di depan pintu berdirilah sesosok wanita. Sosok wanita yang dapat di telusuri dari wajahnya, bahwa wanita itu menunjukan mimik wajah keibuan, dapat di pastikan bahwa dia adalah seorang ibu.
Stef Dogomo |
Selang beberapa saat berbaring, sang istri mencium bau yang sangat tajam, dan bila tak salah maka dapat di duga bau itu merupakan bau alkohol. Dengan perlahan wanita itu mencoba menelusuri asal bau yang menyengat itu, kemudian dia akhirnya tahu bahwa ternyata asal bau itu tepat di mulut suaminya. Sambil membenarkan posisi tidurnya, wanita itu bertanya " bukankah papa, tadi dari kantor sehabis lembur, namun bau yang berasal dari balik mulut papa ini membuat saya ragu, kalau bapa dari kantor...?? ", kemudian lelaki itu menundukan kepala serta berkata " bu, maafkan papa, untuk malam ini, papa memang benar minum, minuman beralkohol. Papa minum juga atas desakan teman-teman kantor ", wanita itu kemudian mendekati suaminya, lalu merangkul tangannya dengan mesra dan bertanya " papa, emangnya selama ini, mama ada buat salah ya sama papa, atau karena pekerjaan kantor hingga papa sampe bisa minum, minuman beralkohol seperti itu ", mendengar istrinya bertanya dengan tenang, tanpa ada kemarahan, lelaki itu terpukul sekali, apa lagi mendengar pertanyaan istrinya yang menusuk baginya, sebab istrinya selama ini di kenalnya sebagai seorang istri yang baik, penuh kasih sayang dan perhatian, tak pernah sekalipun dia merasa bahwa selama ini tingkah istrinya menyakati hatinya.
Sambil membuka pakaian kantornya, lelaki itu mulai berbicara " bu, aku minta maaf, dan aku minum, bukan karena kau, bukan pula karena masalah kantor, aku hanya ikut-ikutan minum karena semua teman-temanku juga minum ", mendengar itu, wanita itu diam, lalu suasana kembali hening, tak ada suara apapun. Lelaki itu mulai merasa bersalah sekali melihat istrinya diam seribu bahasa, dengan tenang di peluk istrinya. Dalam keadaan di peluk istrinya berkata " papa, bila lain kali jangan ulangi lagi perbuatan itu, papa sekarang ini punya anak dan istri, papa harus ingat itu, sebab masalah yang sangat kecil bisa membuat hubungan keluarga kita menjadi berantakan ". Mendengar itu lelaki itu menjadi murung seketika, tiba-tiba dia mengeluarkan air mata, dan di mulai mengucapkan sepatah kata " bu, papa janji, papa tidak mengulanginya ", setelah mengucapkan itu, istrinya mengajak suaminya tidur sebab hari telah menunjukan bahwa sudah tengah malam.
Sejak saat itu, lelaki itu tak pernah lagi mau ikut teman-temannya pergi ke bar-bar minuman, dan dia makin mencintai anak dan istrinya.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar