Jumat, 13 Januari 2017

Jangan Beri Aku Harapan Palsu

"Jangan beri aku harapan palsu", begitulah wanita itu mengucapkannya, lalu setelah mendengarkan beberapa hal yang di uraikannya mengenai ucapannya. maka aku jadi tahu bahwa ternyata dia putus cinta, selama masa - masa pacarannya, ada seorang lelaki yang mengatakan kepadanya bahwa dia akan menikahinya serta mengatakan pula bahwa hanya dia satu-satunya yang di cintainya. Lalu apa yang terjadi....??,  ternyata lelaki itu kini telah kawin dengan wanita lain. Sungguh sangat terpukul sekali hatinya hingga ucapan yang sama seperti petir itu dia ucapkan.

sangat menyedihkan betul, Ternyata selama dia masih mempunyai hubungan dengan lelaki itu. Dia tak pernah menduakannya, jangankan menduakan, memikirkannya pun tak pernah begitulah ucapannya seketika itu. Sungguh dia wanita yang berhati emas. kesetiaannya benar-benar luar biasa. Dengan nada bersedih dia berkata : "selama saya menjalin hubungan dengannya pernah ada banyak lelaki yang mendekatiku, kemudian mereka menyatakan perasaan mereka padaku, namun ku tolak dengan sopan bahwa aku pun telah memiliki kekasih, kemudian tak ada niatku untuk menduakannya sehingga cari wanita yang pantas untukmu, begitulah aku menolak mereka demi lelaki yang kini telah memberiku harapan palsu padaku". Itulah yang dia ucapakan dengan nada sedih, sambil meneteskan air mata, lalu ketika aku melihatnya bersedih akupun terbawah dalam kesedihannya hingga tanpa ku sadari air mataku pun ikut menetes. Sungguh kisah yang benar-benar menyedihkan.

kemudian karena penasaran aku mulai bertanya " mengapa hubungan engkau dan dia bisa bubar....?", nafasnya berhenti seketika, lalu menariknya secara perlahan. Tiba-tiba tatapannya mengarah ke arahku, dia membisu untuk waktu yang lama, lalu berkata " jadi sebenarnya hal itu yang hingga kini ku pertanyakan ", kemudian dia diam, dan membuatku kaget mendengarnya. berbagai pertanyaan menyerang keningku. Kemudian dia melanjutkannya lagi " saat itu aku sedang pulang dari kampus, dan tiba-tiba HP yang tersimpan rapi di dalam kantong bajuku bunyi, dengan penasaran ku ambil HP itu, lalu di layar HP tertulis nama sabahatku mia, kemudian sapaku kepada mia, hay mia dan kami mulai bicara dengan sangat asik hingga tiba pada ucapannya yang sangat menyakitkan sekali bagiku. Ros pacarmu itu sudah kawin dengan wanita lain. dan seketika itu juga aku mematikan HP, sebab aku tak kuasa mendengarnya. lalu berbagai macam pertanyaan muncul, keningku di serang, di serang oleh banyak macam pertanyaan. hingga tiba di kosan. Sesampainya di kosan, aku lansung membaringkan Tubuhku dan melayang dalam seribu macam tanda tanya, hingga aku tertidur".

setelah menceritakan itu, aku masih diam, diam menunggu kelanjutan ceritanya. Setelah itu dia menarik nafas lagi, lalu melanjutkan ceritanya " tepat pukul 07.00 WIB malam, aku akhirnya bangun dari tidur yang panjang, kemudian membersihkan tubuhku, lalu setelah membersihkan tubuh, aku kembali duduk di samping tempat tidur, kemudian menyalakan HP. Tiba-tiba HPku itu berdering, setelah ku cek ternyata orang yang selama ini mengisi hatiku itu menelponku, lalu aku menjawab met malam sayang, kemudian aku tiba-tiba jadi tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun hingga pada akhirnya aku menutup telpon. entah mengapa ternyata aku telah mengeluarkan air mata sedari tadi. lalu aku beranikan diri berteriak.....!!!, tidak.... dan tidak...., kau memberiku harapan palsu, mengapa kau lakukan ini padaku. Dan berbagai perkataan pun aku ucapkan, mencoba mengobati luka goresan yang baru saja di goreskan oleh lelaki pemberi harapan palsu itu". 

sambil menatapnya aku mulai bertanya lagi " apa yang dia katakan dalam percakapanmu dengannya, dan maaf bila itu menyakitkanmu, namun aku ingin tahu sehingga bertanya ". lalu dia berkata " tak apa - apa jadi yang dia ucapkan melalui telpon adalah pengakuannya bahwa dia telah kawin dengan wanita lain dan memintaku melupakan semua telah kami lalui ". itulah yang dia ucapkan dengan nada yang sedikit pelan menggambarkan luka yang sangat dalam,  akibat harapan palsu.

sungguh dia wanita baik, namun kenyataan yang dia hadapi tak sebaik dirinya. harapan palsu telah membuatnya menderita. Seandainya semua itu tak pernah menimpahnya mungkin dia adalah sosok periang yang pernah ku temukan.


**********


@


lengkong kecil, bandung 14/01/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar