Minggu, 15 Januari 2017
Ujian Cinta itu Berat
Entah ada angin apa, tiba-tiba agus menabrak echa, hal ini menyebabkan tumpukan buku yang di genggam echa berhamburan Dan dengan perasaan malu, Agus mulai turun untuk memungut Buku-buku yang berhamburan itu. Tiba-tiba saat yang bersamaan echa pun turun untuk memungut buku-bukunya yang berhamburan akibat tabrakan tadi. Secara tiba-tiba mata mereka bertemu, beradu pandangan pun terjadi, dan secara ajaib pula, sebuah perasaan aneh, seperti aliran listrik mengalir menembusi sel-sel dalam tubuh agus, hingga tiba-tiba aliran itu berhenti tepat di dalam hatinya, hingga menyebabkan getaran yang sangat luar biasa. Getaran itu belum pernah di rasakannya, sungguh getaran yang sangat langka, sebab getaran itu telah membawa sebuah daya mematikan yang sangat sulit di uraikan sebatas kata. Kemudian pandangannya mulai menelusi setiap sisi wajah gadis itu, mulai dari bibirnya yang manis tak tersentuh itu, lalu matanya yang indah di hias bulu-bulu mata yang halus. kemudian hidungnya yang mancung, di tambah rambut keritingnya yang di anyam dengan rapi. Semua itu benar-benar suatu karya Tuhan yang sangat indah. Gadis itu telah menanamkan benih-benih rasa, rasa itu sulit di uraikan. Pandangan pertama yang baru saja terjadi pada waktu yang singkat itu meninggalkan kesan yang mendalam dalam diri agus.
Setelah mengangkat tumpukan buku yang berhamburan tadi. Gadis itu akhirnya menggenggamnya dengan rapi dan erat, sambil mengucap kata salam, akhirnya gadis itu meninggalkan agus. Melihat gadis itu pergi, agus merasa seakan, di tinggal pergi selamanya. Angannya beradu argumen, setelah gadis itu menghilang dari pandangan agus. Agus akhirnya melangkahkan kakinya pulang ke Asrama yang jaraknya sangat dekat dengan sekolah. Kira-kira sekitar beberapa meter saja jaraknya.
Sesampainya di Asrama, agus lansung menuju ke unit dua. tujuannya adalah bertemu temannya, sesampainya di unit dua, dia melihat temannya yang sering di sapa Ekowaibhi itu sedang duduk sambil mendengarkan musik.
Ekowaibhi adalah nama samaran yang di berikan oleh anak-anak asrama. Nama asli Ekowaibhi sendiri adalah Emanuel Bamulki, namun karena sering di sapa sebagai ekowaibhi sehingga kebanyak orang mengetahui sosok lelaki tinggi dengan tubuh yang lansing, dan mimik wajah yang kelihatan seram itu sebagai ekowabhi. Ekowaibhi di kenal sebagai lelaki yang penuh humor, dan sebagai sosok sahabat bagi agus.
setelah mengucapkan salam, agus lansung masuk dan duduk di tempat tidur sahabatnya, sambil membaringkan tubuhnya, agus akhirnya menceritakan kejadian yang di rasa aneh yang telah menimpahnya tadi, kemudian dengan nada santai sahabatnya membalas bahwa yang tadi agus rasakan adalah perasaan cinta. perasaan suka, dan itu adalah tanda bahwa agus mempunyai ikatan batin dengan gadis itu. mendengar penjelasan dari sahabatnya. Agus lalu bertanya kepada sahabatnya, langkah apa yang harus ku ambilnya. kemudian dengan nada tenang dan santai sahabatnya berkata bahwa agus harus menulis surat, kemudian mengirimkan surat itu kepada gadis itu, sebagai ungkapan cinta.
Pada keesokan harinya agus mengirimkan surat cintanya kepada gadis itu, lalu setelah beberapa hari kemudian gadis itu membalas surat tersebut sebagai balasan bahwa dia menyetujui ungkapan cinta yang di berikan oleh agus kepadanya, menyatakan bahwa dia pun mencintai agus.
Kisah cinta mereka berjalan dengan baik, walau tak semulus harapan mereka berdua. hingga agus meninggalkan Pulau Papua dan melanjutkan sekolah ke jenjang Universitas di pulau jawa, setelah beberapa bulan di pulau jawa, pada akhirnya dia merasakan betapa cinta dan hasratnya di uji. Dia merasa kerinduan telah mengujinya. Ujian yang benar-benar menyiksa hati.
Ceritanya padaku yang harus ku ulangi dengan gaya bahasaku. Sungguh benar-benar kisah yang sangat mengharukan sekali, kemudian seusai menceritakan itu diam terdiam, dan satu kata yang membuatku kaget adalah " nogei, ujian cinta itu berat. Kesetian itu memang benar-benar di uji, ketika jarak dan waktu menghukum. Nogei, saya benar-benar mencintainya ". Ucapan penutupnya yang di ucapkannya. Setelah mengucapkan itu dia membaringkan tubuhnya dan menutup mata mengahiri hari yang panjang.
oleh : agudix
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar